Bagi para pemudik tetap harus berhati-hati dalam perjalanan karena curah hujan dengan intensitas sedang disertai petir diprakirakan masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan...
Cilacap (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sejumlah wilayah Jawa Tengah (Jateng) bagian selatan khususnya Kabupaten Cilacap, Banyumas, dan sekitarnya berpotensi hujan saat Shalat Id dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah pada Rabu (10/4).

"Pantauan cuaca dari Stasiun Meteorologi (Stamet) Tunggul Wulung Cilacap pada hari Selasa (9/4), pukul 05.00-10.00 WIB, terjadi hujan ringan hingga lebat disertai petir," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stamet Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Selasa.

Dalam hal ini, kata dia, curah hujan di wilayah perkotaan Cilacap pada Selasa (9/4) pagi tercatat 68 milimeter atau kategori lebat, di Bandara Tunggul Wulung tercatat 45 milimeter atau kategori sedang, dan di Dayeuhluhur tercatat 9 milimeter atau kategori ringan.

Berdasarkan pantauan dinamika atmosfer pada Selasa (9/4), kata dia, menunjukkan adanya Madden Julian Oscillation (MJO) di fase 4 atau Maritime Continent yang berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di Indonesia.

Baca juga: Bali berpotensi hujan disertai angin saat Lebaran hingga 11 April

Menurut dia, adanya gelombang atmosfer Kelvin yang salah satunya melewati Jawa bagian barat dan tengah serta adanya belokan angin di Jateng berdampak terhadap terjadinya hujan sedang hingga lebat, khususnya di wilayah Cilacap dan sekitarnya pada Selasa (9/4) pagi.

"Khusus untuk tanggal 10 April 2024 wilayah Cilacap, Banyumas, dan sekitarnya, diprakirakan berawan pada pagi hari, ada potensi hujan ringan di beberapa wilayah di pesisir selatan. Namun pada sore hingga malam hari diprakirakan akan berpotensi terjadi hujan ringan hingga sedang," katanya.

Bahkan berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan Stamet Ahmad Yani Semarang, kata dia, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Jateng pada 9-11 April. 

Menurut dia, wilayah yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem pada hari Selasa (9/4) meliputi Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Temanggung, Kabupaten/Kota Magelang, Boyolali, Klaten, Kota Surakarta, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Kota Salatiga, Kabupaten Semarang, Kendal, Batang, Kota/Kabupaten Pekalongan, Pemalang, Kota/Kabupaten Tegal, Brebes, dan sekitarnya.

Baca juga: BMKG: Hari terakhir puasa dan Lebaran di Kaltim diprakirakan hujan

Sementara pada hari Rabu (10/4) cuaca ekstrem berpotensi di Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Temanggung, Kabupaten/Kota Magelang, Boyolali, Klaten, Kota Surakarta, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Kota Salatiga, Kota/Kabupaten Semarang, Purwodadi, Kudus, Pati, Kendal, Batang, Kota/Kabupaten Pekalongan, Pemalang, Brebes, dan sekitarnya.

Selanjutnya pada Kamis (11/4) cuaca ekstrem berpotensi di Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Temanggung, Kabupaten/Kota Magelang, Boyolali, Klaten, Wonogiri, Karanganyar, Kabupaten Pekalongan, Pemalang, Kabupaten Tegal, Brebes, dan sekitarnya.

"Bagi para pemudik tetap harus berhati-hati dalam perjalanan karena curah hujan dengan intensitas sedang disertai petir diprakirakan masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan, terutama pada sore hingga malam hari," kata Teguh.

Baca juga: BMKG memperingatkan potensi hujan di sejumlah wilayah Indonesia

 

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024