Raleigh (ANTARA News) - Mantan juara tiga nomor Olimpiade, Marion Jones, Senin, mengaku terkejut atas hasil positif kandungan obat terlarang dari pemeriksaan urinnya yang diambil Juni lalu. Jones menambahkan, dia mendesak agar tes atas urinnya yang kedua, atau sampel B segera dilakukan. "Saya terkejut ketika diberitahu mengenai hasil sampel A yang positif," kata Jones dalam pernyataan yang dikeluarkan pengacaranya di Los Angeles, Howard Jacobs. "Saya meminta pemeriksaan atas sampel B saya yang sudah dikirimkan segera dilakukan secepatnya. "Saya juga ingin mengingatkan, bahwa hanya pengacara saya yang berwenang berbicara atas nama saya dalam soal ini, dan saya tidak akan memberikan komentar lebih lanjut sampai diperoleh hasil tes sampel B." Ini komentar pertama dari Jones sejak sebuah sumber Jumat lalu menyebutkan, dia terbukti positif menggunakan obat terlarang erythropoietin (EPO) pada kejuaraan AS di Indianapolis dalam Juni. Jones yang berusia 30 tahun, berulangkali membantah dia menggunakan obat terlarang dan sebelumnya tidak pernah positif dalam pemeriksaan. "Marion Jones selalu bersih, dia tidak pernah menggunakan obat terlarang sampai sekarang," kata penasihat umum Jones Rich Nichols dalam pernyataan kepada Reuters Jumat. Jones dibawah pengawasan agen anti-doping AS (USADA) dalam kaitan skandal doping laboratorium BALCO, tapi tak pernah dituduh melanggar doping. Pernyataannya itu tidak menyebutkan jenis obat terlarang yang ditemukan dalam sampel A itu sehingga dinyatakan positif. Jika sampel B juga positif, dia menghadapi ancaman larangan berlomba dua tahun berdasarkan peraturan anti-doping. Jones merebut lima medali di Olimpiade Sydney 2000 termasuk dari lari 100 dan 200 meter serta beranting 4x400 meter. Dia mendominasi nomor sprint pada akhir 1990-an dan awal dekade ini saat dilatih Trevor Graham, yang kini sedang diusut Asosiasi Federasi Atletik Internasional (IAAF) dan USADA. Prestasinya menurun sejak melahirkan anak dari pasangannya mantan pemegang rekor dunia 100 meter Tim Montgomery pada 2003, tapi kembali berlomba tahun ini. Jones memenangi nomor 100 meter dalam kejuaraan AS dengan catatan waktu 11.10 detik pada 23 Juni dan pertama dalam beberapa lomba di Eropa musim ini. Dia membukukan tiga dari lima waktu tercepat di dunia tahun ini dengan terbaik 10.91 detik untuk berada pada posisi kedua dibawah pelari Jamaika Sherone Simpson. Pernyataan dari Jacobs, yang dalam kasus ini mewakili Jones, membenarkan temuan dalam sampel A pada 23 Juni, saat dia menjuarai nomor 100 meter. Jacobs mewakili beberapa atlet AS dalam kasus anti-doping, termasuk mantan mitra Jones, Montgomery. Montgomery dilarang dua tahun berlomba dalam cabang itu berdasarkan bukti-bukti dari skandal BALCO dan rekor dunianya pada 2002 dalam nomor 100 meter dengan catatan waktu 9.78 dicoret, demikian Reuters.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006