Jakarta (ANTARA) - Pengelola Masjid Istiqlal menyarankan masyarakat datang sebelum waktu Subuh untuk bisa mendapatkan tempat di dalam masjid saat Shalat Idul Fitri atau Lebaran pada Rabu (10/4).

"Bagusnya, Shalat Subuh di sini. Jam 04.00 agak sedikit antre. Menjelang Subuh disteril. Begitu dibuka masuk lagi sudah langsung 'set door' untuk Shalat Subuh," kata Wakil Kepala Bidang Penyelenggara Peribadatan Masjid Istiqlal Abu Hurairah Abd. Salam di Jakarta, Selasa.

Adapun Shalat Idul Fitri berjamaah dijadwalkan berlangsung pukul 07.00, diikuti Presiden Joko Widodo bersama keluarga besar dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin dengan keluarga besar.

Selain pemimpin negara, pimpinan lembaga tinggi negara, menteri dan duta besar negara sahabat yang beragama Islam juga dijadwalkan hadir.

"Sekitar 200-an undangan untuk VIP, termasuk menteri, lembaga tinggi negara termasuk Pj Gubernur DKI Jakarta," ujar Abu.
​​​​​​
Baca juga: Pemerintah tetapkan Idul Fitri 1445 Hijriah pada Rabu 10 April 2024

Abu menuturkan khatib Shalat Idul Fitri yaitu Prof. Dr. KH. Abdul A'la Basyir dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dengan tema "Memperkuat Kebersamaan dalam Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa".

Sebelumnya, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan tempat untuk menyelenggarakan Shalat Idul Fitri 1445 Hijriah bagi 250 ribu orang.

Terkait akses masuk menuju masjid, Abu mengatakan, masyarakat umum bisa masuk melalui pintu selain As-Salam karena diperuntukkan untuk menteri, duta besar dan pimpinan lembaga tinggi negara.

"As-Salam arah Juanda itu khusus untuk menteri, duta besar dan pimpinan lembaga tinggi negara. Kalau untuk VVIP hanya presiden dan wapres beserta keluarga. Lainnya Al-Ghafar, Al-Aziz, Al-Jabar, Al-Mukmin itu semua dibuka untuk umum," kata dia.

Baca juga: Warga Jakarta bisa Shalat Idul Fitri di sini

Abu menyarankan masyarakat yang ingin melaksanakan shalat Idul Fitri di Istiqlal menggunakan kendaraan umum alih-alih pribadi mengingat keterbatasan lokasi parkir.

Selain itu, dia mengimbau masyarakat untuk berwudhu dari sejak dari rumah dan tak membawa barang-barang berharga.

"Antisipasi jangan sampai bolak-balik ke kamar mandi, karena jumlah terbatas. Kalau bisa sudah wudhu dari rumah. Kemudian tidak usah bawa barang berharga, bawa tikar dari rumah ya bawa ke rumah jangan ditinggal di Istiqlal," kata dia.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024