Jakarta (ANTARA) - Aparat kepolisian membubarkan massa yang melakukan konvoi sembari menyalakan petasan dan kembang api di Jakarta pada Selasa malam hingga Rabu dini hari.

Berdasarkan pantauan, tampak ribuan massa yang mayoritas merupakan muda-mudi melakukan konvoi dengan kendaraan roda dua dan bahkan nekat menaiki atap bus sambil menyalakan flare.

Akibatnya, terjadi kemacetan di wilayah Jalan Gunung Sahari, Jalan Angkasa, dan Jalan Benjamin Sueb di Kemayoran, Jakarta Pusat hingga mengarah ke wilayah Ancol, Jakarta Utara.

Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro tampak memimpin langsung pembubaran massa tersebut.

​​​"Tolong bubar silahkan putar arah balik ke rumah besok kita mau Lebaran," kata Kapolres dari bak mobil patroli.

Baca juga: Umat muslim Teluk Barak Kalbar takbiran keliling ke rumah-rumah

Baca juga: Pemkab Tapin pawai takbir keliling sejauh 10 kilometer

 
Polisi membubarkan massa yang melakukan konvoi sembari menyalakan petasan dan kembang api di Kemayoran, Jakarta, Rabu (10/4/2024) dini hari. (ANTARA/M Riezko Bima Elko P/)


Setidaknya hingga pukul 00.37 WIB aktivitas pembubaran yang dilakukan aparat kepolisian masih berlangsung.

Massa digiring untuk membubarkan diri ke arah Kali Sunter dan sebagian ke arah Gunung Sahari oleh aparat kepolisian menggunakan mobil rantis dan kendaraan patroli roda dua.

Selain itu pedagang kaki lima yang berbaris di sepanjang jalan juga diminta membubarkan diri.

Bahkan, petugas kepolisian berpakaian sipil bertindak tegas dengan menghentikan konvoi dan mengamankan sejumlah massa beserta petasan, kembang api yang mereka gunakan.

Dengan pembubaran itu, Kapolres mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan konvoi dan menyalakan petasan di jalan raya karena dapat mengganggu ketertiban umum dan membahayakan keselamatan.*

Baca juga: 19 kafilah meriahkan tradisi takbir keliling Masjid Raya Baiturrahman

Baca juga: Wali Kota Medan lepas ratusan mobil hias untuk takbir keliling

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024