Marilah kita menjadikan momentum Idul Fitri ini sebagai batu loncatan agar kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik, bisa menjadi umat yang lebih baik
Manado (ANTARA) - Khatib Shalat Idul Fitri 1445 Hijriah di Lapangan Tikala, Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), Sarbin Sehe, mengajak umat menjadikan momentum Idul Fitri sebagai batu loncatan menjadi pribadi yang baik.

"Marilah kita menjadikan momentum Idul Fitri ini sebagai batu loncatan agar kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik, bisa menjadi umat yang lebih baik," ajak Khatib Sarbin di Manado, Rabu.

Idul Fitri juga bisa momentum menjadi bangsa yang lebih baik, kata dia, lebih mengedepankan kebersamaan dan gotong royong ketimbang perselisihan, saling membantu sesama tanpa memandang suku, etnis, budaya, dan agamanya.

"Percayalah solidaritas sebangsa dan setanah air ini adalah merupakan salah satu esensi dari ajaran Islam," katanya.

Baca juga: Menag sampaikan pesan untuk masyarakat yang bersilaturahim di Lebaran

Khatib mengatakan umat Islam di Indonesia sangat beruntung karena mewarisi jargon-jargon yang tidak membenturkan keinginan agama dengan komitmen berbangsa.

"Para ulama kita tidak hanya giat menyerukan keharusan menjaga persaudaraan sesama Muslim, melainkan juga persaudaraan sesama warga bangsa, dan bahkan lebih dari itu adalah saudara sesama manusia," ujarnya.

Dalam kehidupan, kata dia, perbedaan memang sebuah keniscayaan, namun kasih sayang dan cinta sesama saudara apalagi didasarkan pada suatu keyakinan agama yang sama, seyogyanya dapat mempersatukan tanpa harus menyamakan.

Sebagai warga bangsa, kata dia, dalam proses moderasi beragama meyakini bahwa mengamalkan ajaran agama adalah cara menjaga Indonesia masa depan.

Baca juga: Menko PMK apresiasi isi khutbah Shalat Id di Gedung PP Muhammadiyah

"Sebagaimana menunaikan kewajiban negara adalah wujud pengamalan ajaran agama keduanya memiliki korelasi yang kuat. Keragaman agama, etnis, budaya dan suku adalah suatu keniscayaan. Disyukuri menjaga dan merawatnya adalah kewajiban bersama," ajaknya.

Khatib menambahkan banyak cara Allah menguji hambanya agar menjadi soleh, yang semakin teguh dalam keyakinan ajaran agama, dan semakin erat tali persaudaraan dengan sesamanya.

"Momen Idul Fitri hendaknya saling menguatkan satu sama lain, persatuan dan kesatuan, saling memuliakan, saling tolong-menolong dan mendoakan, sebagai wujud dari bagian praktik dari hasil pendidikan yang kita peroleh dalam bulan suci Ramadhan," ujarnya.

Baca juga: Wapres ajak masyarakat terus hidupkan spirit Ramadhan

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024