Mataram (ANTARA) - Penjabat Sekretaris Daerah Lombok Timur Hasni mengajak warga di daerah itu tetap menjaga kerukunan antarsesama pasca-Lebaran 2024.

"Idul Fitri wujud kemenangan menaklukkan hawa nafsu dengan berbagai godaan yang ada, sehingga bisa berhasil kembali ke fitri," katanya saat menjadi khatib Shalat Idul Fitri 1445 Hijriah di Masjid Agung Al Mujahidin Selong, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Rabu.

Shalat Idul Fitri di tempat itu diikuti ribuan umat Islam, baik laki-laki maupun perempuan, sedangkan bertindak sebagai imam Ustadz Muhayya.

Ia juga mengatakan bahwa Idul Fitri terkait dengan keadilan dan kesejahteraan masyarakat.

"Idul Fitri mau melihat persoalan masyarakat dengan menjadikan keadilan dan kesejahteraan dengan hasil prestasi untuk peradaban lebih baik," katanya.

Baca juga: Rektor UIN: Idul Fitri jadi perekat persaudaraan sesama manusia

Dalam khutbah, ia menjelaskan mengenai Idul Fitri yang menjadi wujud kemenangan umat karena menaklukkan hawa nafsu dan godaan selama puasa Ramadhan.

Selain itu, ujar dia, Idul Fitri sebagai perayaan umat karena kembali kepada kesucian hidup.

"Begitu juga pesan penting, hamba Allah dan khalifah, karena Idul Fitri kembali kepada kesucian, begitu merayakan Idul Fitri merayakan kesuciannya. Selain itu,‎ fitrah manusia berubah dari waktu ke waktu, pendidikan, pergaulan, tontonan, dan makanan," ujarnya.

Setelah kembali kepada kesucian, ujar dia, umat harus tetap menjalankan perintah agama.

"Maka tetap ada harus melakukan menjalankan agama sehingga fitrah untuk rahmatan lil-alamin," katanya.

Ia menjelaskan puasa Ramadhan bagi pribadi umat Muslim melahirkan suasana nyaman dan sejuk di manapun dan kepada siapapun.

"Apalagi memasuki tahun politik dengan jaga kerukunan hindari perbuatan dapat memperkeruh suasana. Tujuan final ibadah puasa pribadi yang mutakin," katanya.

Setelah khatib menyampaikan khutbah Idul Fitri di tempat itu, kegiatan dilanjutkan dengan halalbihalal umat.

Kementerian Agama RI menetapkan Idul Fitri 1 Syawal 1445 Hijriah pada Rabu, melalui sidang isbat yang dipimpin Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Selasa (9/4).

Baca juga: Khatib di Bali: Hikmah Idul Fitri untuk perbaikan kualitas hidup
Baca juga: Khatib: Hadits ingatkan umat hargai relasi sosial kemanusiaan
Baca juga: Khatib Biak: Ibadah puasa membentuk kejujuran dan kepedulian sosial


Pewarta: Akhyar Rosidi
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024