Jakarta (ANTARA) - Sekitar 400 orang Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di China melakukan shalat Idul Fitri 1445 Hijriah secara berjamaah di halaman Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beijing, China, pada Rabu.
Pelaksanaan shalat Idul Fitri (Id) dilakukan saat kondisi hujan dengan suhu sekitar 9 derajat Celcius dan dimulai pada pukul 08.30 waktu setempat (09.30 WIB).
Shalat Id dipimpin oleh imam Fadhil Fawwaz Revano, mahasiswa yang tengah menempuh pendidikan sarjana di "University of International Business and Economics Beijing" sementara bertindak sebagai khatib adalah Ahmad Syifa Malahim, mahasiswa jenjang S3 di "Beijing Institute of Technology".
Dalam ceramahnya, Ahmad Syifa mengatakan bahwa Allah menciptakan manusia dengan sifat dan karakter yang berbeda-beda sehingga perbedaan ini harus disikapi dengan kelapangan hati, saling menghormati dan saling memahami, bukan sebaliknya.
Baca juga: Badan konsultatif Xinjiang ingin nilai Islam dapat kontekstual
"Idul Fitri merupakan momen yang sangat baik untuk selalu menjaga hubungan baik dan memperkuat tali silaturahmi, baik sesama muslim (ukhuwah Islamiyah), sesama anak bangsa (ukhuwah wathoniyyah), maupun sesama umat manusia (ukhuwah basyariyah)," kata Ahmad Syifa.
Setelah shalat Id, masyarakat Indonesia mengikuti acara ramah tamah dan saling bersilaturahmi di Wisma Indonesia KBRI Beijing.
Selain berasal dari Beijing, hadir juga WNI dari Wuhan, Fuzhou dan Changchun untuk mengikuti rangkaian kegiatan Idul Fitri di KBRI Beijing.
Duta Besar RI untuk Tiongkok dan Mongolia Djauhari Oratmangun yang sedang berada di Jakarta menyampaikan ucapan selamat Idul Fitri 1445 H secara virtual kepada seluruh WNI.
"Hari kemenangan telah tiba. Semoga perayaan Idul Fitri membawa kebahagiaan dan kedamaian bagi kita semua khususnya masyarakat Indonesia di Beijing dan China. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah, mohon maaf lahir dan batin," sapa Dubes Djauhari.
KBRI Beijing pun menyediakan hidangan khas Idul Fitri seperti lontong sayur, opor ayam, gulai sayur nangka, sambal goreng ati ampela, kambing guling, telor pindang, sate ayam, batagor dan makanan lainnya.
Baca juga: Di balik Idul Adha tanpa kurban di Masjid Niujie
"Terima kasih KBRI Beijing telah mengadakan kegiatan silaturahmi dan 'open house' sehingga dapat mengobati rasa kangen dengan teman-teman yang sudah seperti keluarga sendiri. Selain itu, tentunya saya juga kangen dengan masakan Idul Fitri khas Indonesia seperti lontong sayur dan opor ayam," kata Gita, mahasiswi "Fujian Polytechnic Normal University" yang terbang dari Fuzhou.
Momen lebaran di KBRI Beijing diharapkan bisa memperkuat rasa kebersamaan seluruh warga Indonesia yang berada di China.
Turut hadir dalam shalat Idul Fitri dan silaturahmi tersebut antara lain Wakil Kepala Perwakilan Parulian Silalahi, Atase Pendidikan Yudil Chatim, Atas Perdagangan Budi Hansyah, VP and Chief Administrative Officer Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) Luky Eko Wuryanto, mahasiswa, pekerja migran profesional Indonesia dan staf KBRI Beijing.
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024