Kami nyekar ke leluhur sambil bersih-bersih makam merupakan tradisi setiap tahun dilakukan selepas Shalat Id
Biak (ANTARA) - Kalangan warga Muslim di Kabupaten Biak Numfor, Papua menjalankan tradisi ziarah kubur mendoakan arwah keluarga yang telah meninggal dunia di saat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1445 Hijriah.

"Kami nyekar ke leluhur sambil bersih-bersih makam merupakan tradisi setiap tahun dilakukan selepas Shalat Id," ujar Ahcmar, warga Biak Kota saat mengunjungi ziarah kubur di Permakaman Islam Sorido, Rabu.

Baca juga: Pedagang sampai petugas Makam Wanasari Denpasar nikmati berkah Lebaran

Ia mengaku, dengan ziarah kubur dapat berdoa bersama keluarga untuk arwah para leluhur yang telah menghadap Sang Khalik Allah SWT.

Makna lain dari tradisi ziarah ke, lanjut dia, untuk memberikan penguatan iman dan takwa kepada manusia yang masih hidup.

"Nyekar kuburan mengingatkan semua orang akan kematian yang tidak satupun manusia mengetahui kapan dan waktunya," ujarnya.

Sementara itu, warga Biak lainnya Supri mengaku setiap selesai Shalat Id keluarganya melakukan tradisi nyekar kuburan mendoakan arwah keluarga yang telah meninggal dunia.

Baca juga: Pedagang bunga di sekitar TPU Pondok Ranggon laris manis saat Lebaran

"Tradisi berziarah kubur bagi keluarganya hal yang rutin dilakukan setiap Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal," katanya.

Badan Pengelola Permakaman Islam Sorido Kabupaten Biak Numfor Firman Madjadi mencatat jumlah pengunjung ziarah kubur di Hari Raya Idul Fitri 1345 Hijriah mencapai 500 hingga 1.000 orang.

"Setiap tahun bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri jumlah pengunjung ziarah kubur lebih banyak karena berdatangan dari berbagai kampung dan kelurahan untuk mengirim doa arwah dan bersihkan kuburan," ujarnya.

Hingga pukul 17.00 WIT tradisi ziarah kubur di kalangan warga Muslim Biak masih berjalan dengan lancar.

Baca juga: Warga Kota Mataram lakukan tradisi ziarah kubur usai Shalat Id

Pewarta: Muhsidin
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024