Cebu, Filipina (ANTARA News) - Tambahan prajurit Angkatan bersenjata dan polisi akan dikerahkan ke Kota Tacloban di Filipina Tengah, yang diporak-porandakan Topan Haiyan satu pekan lalu.

Penjarahan merajalela dan sebagian anggota organisasi bantuan internasional sudah meninggalkan kota tersebut karena alasan keamanan.

Sementara berita tersebar luas bahwa tahanan bersenjata dan korban topan menjarah pasokan di kota itu, Xinhua melaporkan korban topan menjarah stasiun pompa bensin. Kondisi tersebut memperkuat desakan mengenai perlunya untuk sepenuhnya mengendalikan keadaan.

Ada beberapa guru dan warga lokal yang mengungsi ke satu gedung sekolah dasar yang rusak diterjang topan di Tacloban Utara. Seorang perempuan yang berusia 25 tahun memberitahu Xinhua ia tak memerlukan apa-apa selain polisi setelah mendengar berita mengenai pembunuhan dan perkosaan.

Saat ini hanya ada beberapa tim pertolongan dan organisasi non-pemerintah dari negara lain di Tacloban. Sebagian anggota organisasi non-pemerintah, termasuk Plan International, sudah meninggalkan kota tersebut karena alasan keamanan.

Pasukan polisi tambahan telah tiba di Tacloban dalam beberapa hari belakangan, relawan dari provinsi sekitar juga pergi ke daerah bencana untuk membantu kegiatan pertolongan. Telah ada tambahan personel polisi yang berpatroli di jalan dibandingkan beberapa hari sebelumnya.

Dengan kurangnya komunikasi dan pengaturan, kebanyakan korban tidak mengetahui apa pun mengenai pemukiman kembali atau tempat pembagian bantuan. Pembagian yang adil nyaris tak bisa dilakukan untuk "orang yang datang lebih dulu dilayani lebih dulu".

Sama pentingnya bagi pemerintah untuk meningkatkan efisiensi bantuan bencana dan memerangi kejahatan.
(C003/A016)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013