Istanbul (ANTARA) - Sekelompok peretas mengeklaim berhasil membobol komputer Kementerian Pertahanan Israel dan mengambil informasi sensitif.

Sumber keamanan mengonfirmasi kepada harian Israel Hayom bahwa sistem kementerian telah dibobol, namun mereka tidak menyebutkan apakah data yang dicuri itu sensitif.

Kelompok peretas itu, yang membuat klaim di Telegram, menegaskan bahwa mereka telah berhasil mengakses data dari sistem komputer Kementerian Pertahanan, kata harian itu.

Di antara dokumen yang diduga milik Kementerian Pertahanan itu berisi informasi soal "komunikasi dan perintah," yang para peretas tawarkan dengan harga 50 bitcoin (sekitar Rp 54,6 miliar).

Hayom juga melaporkan bahwa peretas juga memperoleh data ekstensif namun hanya akan mempertimbangkan untuk menjualnya jika Israel setuju membebaskan 500 tahanan Palestina.


Sumber: Anadolu

Baca juga: Rusia desak penerapan resolusi DK PBB tentang gencatan senjata Gaza

Baca juga: Biden kritik Netanyahu soal bantuan kemanusiaan ke Gaza


 

Media lokal sebut Israel tarik seluruh pasukan darat dari Gaza selatan

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2024