Peningkatannya ada. Peluang untuk mendapatkan, itu lebih besar dari pada hari biasa.
Tabanan, Bali (ANTARA) -
Sejumlah fotografer dan pedagang di Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot, Kabupaten Tabanan, Bali, merasakan adanya peningkatan pendapatan saat libur Lebaran atau Idul Fitri 1445 Hijriah.
 
Saat ditemui di sela aktivitasnya memotret wisatawan di area DTW Tanah Lot, Kamis, Wayan Suandana, seorang fotografer mengaku mendapatkan berkah khususnya dua hari belakangan sejak Selasa, 9 April 2024.
 
"Peningkatannya ada. Peluang untuk mendapatkan, itu lebih besar dari pada hari biasa. Semakin banyak orang, saya keliling foto tamu. Biasanya lebih banyak diamnya," kata pria yang biasa disapa Pak Sanji itu.
 
Pria berusia 42 tahun itu mengaku bisa memotret lebih dari 20 kali selama dua hari belakangan ini. Pada hari biasa, paling banyak dia mengambil gambar 10-20 permintaan orang atau rombongan yang ingin menggunakan jasanya di tempat itu. Dua hari belakangan, dirinya mengaku mendapatkan lebih dari pada itu, karena banyak wisatawan lokal yang ingin mencetak foto langsung setelah difoto.
 
Untuk jasa fotografi dalam bentuk file biasa dibanderol dengan harga Rp10.000, sedangkan untuk foto yang sudah cetak berserta bingkainya dipatok dengan harga Rp20.000 per foto.
 
Dia berharap semakin banyak kunjungan wisatawan pada beberapa hari masa libur Lebaran tahun 2024.
 
Fotografer lain, Agus Suastika (34) juga mengakui ada peningkatan jumlah kunjungan di DTW Tanah Lot yang juga berimbas pada pendapatannya. Agus yang biasa memotret 10 sampai 20 kali tiap harinya, kini bisa melayani foto lebih dari 20 kali selama dua hari belakangan.
 
"Dua hari belakangan kebanyakan wisatawan lokal yang saya foto. Turis ya biasa paling banyak India sama China," katanya pula. Setiap foto yang dicetak dihargai Rp20.000 beserta bingkainya sama dengan harga harian sebelum masa Lebaran.
 
Mila (51), penjual suvenir khas Bali juga mengakui ada peningkatan jumlah pendapatan dari hasil penjualan barang yang digendongnya keliling DTW Tanah Lot.

Saat ditemui, dia mengaku pada hari biasa mendapatkan rata-rata uang Rp50.000, bahkan kadang hanya Rp20.000. Namun, dua hari belakangan banyak yang meminati dagangannya.
 
"Hari biasa kadang Rp50.000, kadang dapat Rp20.000, karena kami di sini banyak yang jualan. Astungkara sekarang bisa sampai Rp400.000," kata dia lagi.
 
Adapun barang yang dijual Mila berupa magnet, gantungan kunci, gelang, kalung, dan berbagai jenis suvenir lainnya khas Bali.
 
Dalam pantauan ANTARA di DTW Tanah Lot, peningkatan pendapatan harian beberapa pedagang lain di Tanah Lot mengalami peningkatan setidaknya pada dua hari belakangan.

Meskipun tidak melonjak jauh, namun dirasakan adanya peningkatan penjualan dan pendapatan selama dua hari belakangan. Hal tersebut dikarenakan angka kunjungan wisatawan yang mengalami peningkatan pada dua hari belakangan.
 
Menurut data kunjungan wisatawan dari pengelola DTW Tanah Lot pada Selasa, 9 April 2024, tercatat 6.218 orang dan pada Rabu, 10 April 2024 tercatat 6.385 orang berlibur di Tanah Lot. Sejak 1 April sampai 10 April 2024 tercatat 36.415 orang wisatawan baik domestik maupun mancanegara mengunjungi Tanah Lot.
 
Kepala Divisi Humas DTW Tanah Lot Putu Erawan mengatakan 300 toko yang ada di DTW Tanah Lot sudah beroperasi kembali seperti semula sama sebelum masa pandemi COVID-19.
 
"Kita lihat dari 2021 itu kan baru bangkit, 2022 sedikit kita masih ada pembatasan, 2023 sudah sedikit dari sekian UMKM dan toko-toko itu berapa persen dibuka, tapi sekarang hampir 100 persen dibuka," kata Erawan.
 
Dia mengatakan dari 300 toko yang sudah beroperasi, terdapat transaksi penjualan yang merata. Diprediksi bakal ramai pada masa Lebaran tahun 2024.
Baca juga: Pengelola Tanah Lot awasi pergerakan wisatawan di tengah cuaca buruk
Baca juga: DTW Tanah Lot menambah tempat berfoto sambut wisatawan libur Lebaran

Pewarta: Rolandus Nampu
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024