saat ini sudah jadi budaya se-Gorontalo
Kabupaten Gorontalo (ANTARA) - Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo mengajak seluruh masyarakat di Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo untuk terus melestarikan tradisi Lebaran Ketupat yang dirayakan satu pekan setelah Idul Fitri.

"Hari raya ketupat atau tujuh hari setelah hari raya kita melaksanakan puncak dari kemenangan Idul Fitri dilakukan oleh umat Islam di Gorontalo," ucap Nelson di Gorontalo, Senin.

Ia menjelaskan, budaya tersebut sebenarnya dibawa oleh masyarakat Jawa Tondano (Jaton) yang kebetulan pusatnya berada di wilayah Yosonogoro, Kaliyoso dan Reksonogoro di Kabupaten Gorontalo.

"Budaya ini terus berkembang dan alhamdulillah ini sudah kolaborasi dengan masyarakat Gorontalo, bahkan saat ini sudah jadi budaya se-Gorontalo," ujar Bupati.

Dalam rangka menunjang pelaksanaan tradisi yang akan dirayakan pada hari Rabu (17/4) nanti, Pemerintah Kabupaten Gorontalo mendorong pelestarian dengan memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk melaksanakan.

"Tapi dengan catatan tetap tertib termasuk juga di jalan," kata dia.

Baca juga: Fadel Muhammad ikut rayakan tradisi Lebaran Ketupat di Gorontalo
Baca juga: Warga Gorontalo mulai masak menu Idul Fitri


Menurut Nelson, kuliner khas Lebaran Ketupat yang disajikan merupakan salah satu daya tarik bagi masyarakat. Karena pada tradisi itu, masyarakat Jaton akan memasak jamuan untuk tamu, keluarga hingga siapa saya yang ingin mampir.

"Oleh karena itu yang kami dorong soal kuliner nya ada dodol, ada ketupat, ada nasi bulu, sate dan sebagainya karena itu yang menjadi menarik bagi masyarakat," kata dia.

Sementara itu, salah seorang warga keturunan Jaton Samsudin Arbie mengatakan saat ini ia bersama keluarga telah menyiapkan jamuan khas Lebaran Ketupat.

"Ini sudah jadi tradisi kita setelah lebaran Idul Fitri seminggu setelah itu kita melaksanakan yang namanya Hari Raya Ketupat," kata dia.

Samsudin menambahkan, pada perayaan Lebaran Ketupat, siapa saja dapat datang ke rumah dan mencicipi atau membawa pulang kuliner khas Jaton seperti dodol, ketupat dan nasi bulu atau lemang.

Baca juga: Mataram libatkan pelaku pariwisata saat perayaan Lebaran Topat
Baca juga: Lebaran Topat 2024 di Lombok Barat dipusatkan di Pantai Tanjung Bias
Baca juga: Prosesi arakan "Tumpeng Ketupat" di Trenggalek berlangsung meriah
Seorang warga keturunan Jawa Tondano (Jaton) membungkus adonan dodol menggunakan daun woka di Yosonegoro, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Senin (15/4/2024). Masyarakat Jaton di daerah itu mulai memasak dan menyiapkan dodol atau jenang untuk dibagikan dan disantap bersama pada tradisi Lebaran Ketupat yang digelar satu pekan setelah Idul Fitri pada hari Rabu (17/4/2024). ANTARA/Adiwinata Solihin

Pewarta: Adiwinata Solihin
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024