Defisit transaksi perdagangan terus akan naik jika pemerintah gagal menumbuhkan industri lokal,"
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah diharapkan mengembangkan industri lokal dan mendorong tumbuhnya usaha kecil dan menengah (UMKM), sehinga akan mampu menekan tingginya defisit transaksi perdagangan yang mulai mengkhawatirkan saat ini.

"Defisit transaksi perdagangan terus akan naik jika pemerintah gagal menumbuhkan industri lokal," kata anggota Komisi VI DPR Ir. Muhammad Azhari, kepada pers di Jakarta, Rabu.

Jumlah defisit perdagangan hingga kuartal ketiga tahun 2013 sudah mencapai 6,2 miliar dolar AS yang disumbang dari dari sektor migas. Jumlah itu tentu akan terus naik jika pemerintah tidak berupaya sejak dini untuk menekan angka itu.

Menjawab pertanyaan, Bank Indonesia meningkatkan bunga sertifikat bank Indonesia hingga 7,5 persen dan meningkatkan PPh impor barang jadi hingga 7,5 persen, Azhari mengatakan, kebijakan yang diluncurkan BI dan Kemenkeu itu sifatnya hanya sementara.

"Ibarat mengabati penyakit hanya menggunakan obat, pusing hilang tetapi akan kambuh lebih parah lagi," kata Muhammad Ashari, yang kini sebagai calon DPR Partai Demokrat dari Dapil Bogor itu.

Saat ini PPh impor barang jadi tercatat hanya 2,5 persen, dalam waktu dekat akan naik 7,5 persen agar dapat menekan impor barang jadi itu, kata Wakil Menteri Keuangan Bambang PS Brojonegoro. Tujuannya, kata menteri untuk menyempitkan defisit transaksi berjalan. Tetapi barang yang dimaksud bukan terkait produk pangan dan yang mendorong inflasi.

Menurut Azhari, yang menjadi masalah adalah lemahnya penggunaan produk lokal, sehingga hampir semua produk barang berasal dari impor.

"Mestinyai, pemerintah bersenergi, Departemen Perdagangan dan Koperasi, termasuk perbankan nasional punya komitmen untuk menumbuhkan sektor riil dan UMK, tidak pada tataran wacana semata," katanya.(*)

Pewarta: Theo Yusuf
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013