Makassar (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Selatan mengirimkan bantuan untuk korban tanah longsor di Kabupaten Tana Toraja.

Kepala Dinkes Sulsel Muhammad Ishaq Iskandar dalam keterangan di Makassar, Selasa, mengatakan bantuan yang dikirimkan meliputi 20 dus makanan pendamping air susu ibu (MP ASI), 40 dus biskuit untuk ibu hamil, serta paket obat-obatan yang dibutuhkan para korban.

Dirinya juga telah melaporkan langsung kepada Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin mengenai respons cepat Dinkes terhadap bencana yang terjadi di daerah itu.

Dia menjelaskan upaya yang dilakukan ini sesuai dengan arahan untuk mengerahkan segala potensi dan bantuan yang ada di pemerintah provinsi guna mendukung daerah-daerah yang mengalami bencana, wabah, atau krisis kesehatan.

"Kami terus melakukan koordinasi dengan Kadis Kesehatan Tana Toraja dan jajarannya untuk membantu para korban bencana dan memfasilitasi bantuan dari sektor kesehatan," ujar Muhammad Ishaq Iskandar.

Baca juga: BNPB: 77 korban selamat longsor Tana Toraja berhasil dievakuasi

Dinkes juga terus melaporkan kondisi terkini di lapangan ke pusat krisis kesehatan dan Kementerian Kesehatan.

Sebagai bagian dari layanan kesehatan bencana, kata dia, Dinkes Toraja telah mendirikan tiga pos kesehatan lapangan yang memberikan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat dan petugas yang memerlukan layanan kesehatan.

Layanan ini termasuk penyiapan ambulans bagi korban untuk rujukan dan penyiapan fasilitas kesehatan, berupa pusat kesehatan masyarakat di berbagai lokasi, termasuk Puskesmas Makale, Rembong, Rantealang, Tumbang Datu, Rantetayo, Buntu Limbong, Getengan, Kondoran, dan Ulu Salu.

Selain itu, Puskesmas Buntu, Madandan, Makale Utara, Kurra, Tampo, Rano, dan Sandabilik.

Para tenaga kesehatan di puskesmas masing-masing telah dijadwalkan untuk melakukan pelayanan secara sif sambil tetap siaga selama 24 jam, bersama dengan Rumah Sakit Lakipadada dan RS Sinar Kasih.

Dinkes juga melakukan surveilans dan pemantauan kesehatan lingkungan untuk mengidentifikasi potensi dan faktor risiko penyakit menular.

"Langkah-langkah ini diambil untuk memastikan bahwa korban bencana mendapatkan perawatan kesehatan yang memadai dan tepat waktu," kata dia.

Dengan respons cepat dan terkoordinasi ini, Dinkes Provinsi Sulsel berharap, dapat meringankan beban para korban dan memastikan kesehatan mereka terjaga selama masa pemulihan pascabencana.

Baca juga: BPBD mencatat 18 korban meninggal dampak longsor di Toraja
Baca juga: Pemprov Sulsel gerak cepat tangani bencana longsor di Toraja

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024