London (ANTARA News) - Laporan kelompok hak asasi manusia Amnesti Internasional menuduh Israel sengaja menyerang rakyat tak berdosa di Libanon dalam sengketa baru-baru ini di sana. Menurut laporan untuk disiarkan hari Rabu itu, angkatan udara Israel melancarkan lebih dari 7.000 serangan atas Libanon antara 12 Juli dan 14 Agustus, sementara terjadi 2.500 pemboman oleh angkatan laut negara Yahudi tersebut. Terdapat 1.100 korban tewas di pihak Libanon, setengah di antaranya anak-anak, dan hampir satu juta orang kehilangan tempat tinggal, sekitar seperempat dari jumlah penduduk Libanon. Banyak dari serangan itu tanpa bukti penting strategis dan disengaja, berlebihan dan tidak membedakan antara sasaran tentara dan warga, kata laporan itu. "Penghancuran ribuan rumah dan sejumlah jembatan, jalan, sarana pengairan dan perbekalan bahan bakar sejak awal merupakan bagian dari siasat tentara Israel di Libanon," tambahnya dikutip DPA. Laporan itu didasarkan atas temuan perutusan Amnesti, yang mengunjungi Libanon. Amnesti menyeru penyelidikan mandiri atas kemelut antara Israel dan pejuang Syiah Libanon Hizbullah itu. Lebih dari 1.000 warga tewas di Libanon sejak Israel melancarkan serangannya 12 Juli, kata badan resmi awal Agustus. Sedikit-dikitnya, 1.002 warga sipil, 30 persen dari mereka anak di bawah usia 12 tahun, tewas dan 30 tentata serta sejumlah polisi, kata komisi pertolongan negara itu, sementara 3.580 orang lain terluka.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006