... pejabat publik terlalu terbuka jika bercanda dengan diplomat asing... "
Jakarta (ANTARA News) - Implikasi dari ketegangan hubungan Jakarta-Canberra adalah terkait standar keamanan dan pengamanan informasi seluruh instansi negara; sehingga Kementerian Komunikasi dan Informatika mengevaluasi hal itu. 

Jakarta baru menghentikan kerja sama dengan Canberra menyusul kekeraskepalaan Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, yang menyatakan, tidak akan mau memberi penjelasan penyadapan sejumlah petinggi Indonesia dari kompleks Kedutaan Besar Australia di Jakarta. 

"Kami akan berbicara lintas kementerian dan lembaga sebagai upaya evaluasi tentang standardisasi keamanan informasi yang dilakukan setiap tahun," kata Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring, selepas rapat tertutup dengan sejumlah operator telekomunikasi, di Jakarta, Kamis.

Salah satu hal krusial terkait telekomunikasi di Indonesia adalah kepemilikan perusahaan, infrastruktur, hingga teknologi informatika oleh pihak mancanegara. 

Selain evaluasi keamanan informasi, kementerian itu juga akan meningkatkan kesadaran kementerian dan lembaga negara terkait komunikasi dengan diplomat-diplomat negara sahabat.

"Seringkali pejabat publik terlalu terbuka jika bercanda dengan diplomat asing," kata Sembiring.

Selain itu, kementerian itu juga meminta seluruh kementerian dan lembaga negara memastikan staf mereka yang bekerja di bagian informasi sensitif tetap menjaga keamanan informasi.

Dia mengatakan, Kementerian Komunikasi dan Informatika tidak bekerja sama di bidang teknologi komunikasi dengan Australia.

"Belum ada operator Australia yang beroperasi di Indonesia ataupun alat komunikasi produksi Australia yang dipakai," kata Sembiring.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013