Baru 15 tetapi sesungguhnya yang lainnya on progres dan on progresnya itu ada yang sudah 70, 80, dan 90 persen, ada yang tinggal sedikit lagi
Jakarta (ANTARA) - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY mengatakan pihaknya membagi capaian target 104 Kota Lengkap tahun 2024 menjadi empat tahapan periode.

Menurutnya periodisasi itu dilaksanakan pada Mei hingga akhir tahun yang rata-rata per tahapannya ditargetkan 20 wilayah. Selain itu ia juga optimistis capaian Kota Lengkap pada tahun ini bisa terlaksana secara menyeluruh.

"Dibagi empat tahapan Untuk Mei-Juni ada 20-an sekian kalau tidak salah, kemudian di bulan Juli-Agustus, kemudian September- Oktober, dengan tentunya diselesaikan November-Desember," katanya ditemui usai memimpin rapat di Direktorat Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan, dan Ruang (SPPR) di Jakarta, Rabu.

Dirinya mengatakan pada awal tahun, pihaknya berfokus pada penyiapan administrasi yang merupakan landasan penyelesaian Kota Lengkap. Sehingga ia menilai ketika persoalan administrasi sudah selesai, akselerasi target penerapan status tersebut bisa diselesaikan di akhir tahun ini.

Ia menyampaikan meski saat ini capaian status Kota Lengkap masih di angka 15 dari 104 wilayah, namun proses penerapan yang berlangsung di 89 kota lainnya sudah ada yang mencapai di angka 90 persen.

"Baru 15 tetapi sesungguhnya yang lainnya on progres dan on progresnya itu ada yang sudah 70, 80, dan 90 persen, ada yang tinggal sedikit lagi. Artinya sesuai dengan timeline," ujar dia.

Sebelumnya AHY mengatakan sedikitnya ada tiga keuntungan yang didapat dari Kota Lengkap, yaitu memudahkan pemerintah daerah melakukan penataan wilayah karena seluruh bidang tanah di wilayah tersebut telah terdata dan terdaftar, memudahkan transformasi digital/penerapan sistem elektronik dalam rangka efisiensi pelayanan kepada masyarakat, serta memperkecil ruang gerak mafia tanah.

Adapun Kota Lengkap merupakan status yang diberikan kepada wilayah yang seluruh bidang tanahnya terpetakan dan memiliki kelengkapan data secara spasial maupun hukum.

Baca juga: AHY sebut 15 wilayah di Indonesia sudah berstatus Kota Lengkap
Baca juga: AHY ungkap penyebab 2.086 hektare tanah IKN masih bermasalah

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024