Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Pariwisata (Dispar) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menemukan pola baru kunjungan wisatawan di sejumlah destinasi wisata setempat selama momentum libur Lebaran 2024.

"Saya lihat justru ada tren baru para pemudik dan para wisatawan dengan mengunjungi tempat-tempat yang tidak hanya menyediakan atau dilihat dari sisi alam saja, tetapi lengkap dengan kulinernya," ujar Kepala Dispar DIY Singgih Raharjo di Yogyakarta, Rabu.

Menurut Singgih, perubahan perilaku atau pola kunjungan tersebut membuat para wisatawan di DIY mampu menikmati pemandangan di destinasi wisata lengkap dengan kuliner yang disediakan.

Baca juga: Dispar DIY targetkan dua juta wisatawan pada Lebaran 2024

Hal tersebut, kata dia, menjadikan tingkat kunjungan wisatawan selama libur Lebaran 2024 berbanding lurus dengan pertumbuhan ekonomi, khususnya sektor ekonomi kreatif, termasuk oleh-oleh.

"Saya tanyakan sudah beli oleh-oleh apa belum. Mereka menyampaikan sudah tidak hanya satu kotak karena untuk saudara, teman, kantor, dan lainnya. Artinya berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan sektor ekonomi kreatif," kata dia.

Meskipun kuliner serta oleh-oleh menjadi daya tarik tersendiri, Singgih menilai tidak ada pedagang yang memanfaatkan situasi itu dengan menaikkan harga secara berlebihan atau nuthuk.

Baca juga: PHRI DIY terapkan tarif batas atas hotel selama Lebaran 2024

Sebelum memasuki libur Lebaran 2024, dia mengaku telah mengumpulkan para pelaku pariwisata agar memberikan pelayanan terbaik bagi para pengunjung dengan menerapkan harga sesuai standar serta tarif parkir sesuai regulasi.

"Saya tidak menemukan satu aduan yang kemudian bicara tentang kuliner nuthuk, parkir nuthuk tidak ada," kata dia.

Meskipun menyebut cukup menggembirakan, Singgih belum dapat menyampaikan data pasti terkait peningkatan kunjungan wisatawan di DIY selama libur lebaran.

Baca juga: BOB Kemenparekraf: Wisatawan ke DIY dan Jateng karena budayanya

"Kalau dari sisi okupansi (tingkat hunian hotel) teman-teman PHRI menyampaikan secara umum mencapai 90 persen, bahkan banyak yang mencapai 100 persen," kata dia.

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024