Kalau memimpin dan menjalankan manajemen dengan bantuan teknologi informasi, apa lagi perbedaan laki-laki dan perempuan
Jakarta (ANTARA) -
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini memaparkan sejumlah inovasi teknis yang dilakukan oleh Kementerian Sosial dalam menghadapi bencana di hadapan para mahasiswa, alumni, dan diaspora di Jerman melalui kegiatan kuliah umum.
 
Dalam rilis yang disiarkan oleh Kementerian Sosial di Jakarta pada Kamis, Risma menggarisbawahi aspek humanis, inovasi, tanggung jawab, termasuk kesetaraan gender dalam memimpin dan menjalankan manajemen, khususnya berkaitan dengan kebencanaan dengan bantuan teknologi informasi dan modal sosial, yakni gotong royong.
 
“Kalau memimpin dan menjalankan manajemen dengan bantuan teknologi informasi, apa lagi perbedaan laki-laki dan perempuan,” kata Risma.

Bantuan teknologi informasi tersebut, lanjut dia, terlihat lewat implementasi komando dan pengendalian melalui sistem beberapa aplikasi di kementerian Sosial, seperti Command Center dan SIKS-NG yang menerima perintah dan menyelesaikan pekerjaan melalui informasi, sehingga tidak membedakan apakah seseorang berhadapan dengan laki-laki atau perempuan.
 
Adapun beberapa inovasi teknis Kementerian Sosial itu di antaranya lumbung sosial serta pemberdayaan ekonomi, baik pemberian berupa modal usaha maupun pelatihan bagi masyarakat miskin serta penyintas bencana, sehingga senantiasa dapat memberikan nilai tambah bagi kehidupan masyarakat luas.
 
Ia juga turut menjelaskan beberapa inovasi yang dilakukan semasa jabatannya sebagai wali kota Surabaya, mulai dari pembenahan drainase, penertiban lalu lintas, hingga pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat miskin dan rentan.
 
Risma juga menjelaskan perubahan perilaku warganya dari yang bertempramen keras menjadi tertib di jalan, lebih sadar lingkungan, yang diikuti dengan berkurangnya kasus kekerasan.
 
Kuliah umum yang dilaksanakan di Asien-Afrika Institut, Universität Hamburg Jerman tersebut dihadiri oleh 120 orang yang terdiri atas alumni, diaspora Indonesia di Jerman, dan anggota IASI (Ikatan Ahli dan Sarjana Indonesia) Jerman.

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2024