terjadinya dominasi budaya yang tentu tidak kita inginkan karena tidak akan menghasilkan satu kehidupan yang damai dan harmonis,"
Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Pada 2005 silam, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan ide dan gagasan mengenai pentingnya kebudayaan sebagai kekuatan pembangunan berkelanjutan. Ide dan gagasan beliau inilah yang akhirnya menjadi ruh dari pelaksanaan World Culture Forum (WCF), yang diselenggarakan 24-27 November 2013 di Bali.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh menyampaikan, karakteristik dasar budaya adalah lintas negara, lintas bangsa, agama, dan lintas ikatan premodialisme yang lain. Hal ini, kata dia, menyebabkan budaya menjadi kekuatan yang dahsyat dalam membangun dunia yang berkelanjutan. "Kita menyadari tanpa budaya (artinya) tanpa masa depan," katanya pada gala dinner World Culture Forum di Garuda Wisnu Kencana Culturak Park, Uluwatu Bali. Minggu (24/11/2013).

Acara dihadiri Presiden SBY dan Ibu Ani Bambang Yudhoyono, Anggota DPR RI, utusan UNESCO, duta besar negara sahabat, dan para menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, serta para menteri kebudayaan dari berbagai negara. Kegiatan juga dihadiri sebanyak 700 tamu undangan dari dalam dan luar negeri.

Mendikbud mengatakan, dengan mengaburnya batas dan menyempitnya jarak, aliran lintas budaya menjadi semakin deras. Kenyataan ini, kata dia, akan menyebabkan terjadinya persinggungan budaya yang apabila tidak segera diantisipasi menyebabkan salah satu di antara dua kemungkinan.

"Pertama adalah terjadinya dominasi budaya yang tentu tidak kita inginkan karena tidak akan menghasilkan satu kehidupan yang damai dan harmonis," katanya.

Adapun kemungkinan yang kedua adalah konvergensi budaya yang dibangun atas prinsip saling memahami dan saling menghargai. Untuk mewujudkan terjadinya konvergensi budaya tersebut, diperlukan dialog dan kerja sama budaya yang melibatkan seluruh unsur budaya di dunia.

"Kehadiran kita bersama malam ini dan pada WCF 2013 merefleksikan tekad dan dukungan terhadap pentingnya konvergensi budaya untuk menghasilkan kekuatan kebudayaan yang diperlukan sebagai daya dorong pembangun berkelanjutan pasca 2015," kata Menteri Nuh.  (ADV)

Pewarta: Aditia Maruli Radja
Editor: Copywriter
Copyright © ANTARA 2013