Denpasar (ANTARA) - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Bali menempa para atlet untuk menjalani latihan secara desentralisasi di masing-masing cabang olahraga menjelang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI-2024 di Aceh dan Sumatera Utara.

"Saat ini kami fokuskan pemusatan latihan secara desentralisasi yang diperkirakan hingga Juli 2024," kata Ketua Umum KONI Bali I Gusti Ngurah Oka Darmawan di Denpasar, Jumat.

Setelah latihan desentralisasi, para atlet kemudian masuk tahapan pemusatan latihan secara sentralisasi di bawah koordinasi dan pengawasan KONI Bali.

Rencananya, pemusatan latihan secara sentralisasi dilakukan selama 60 hari atau sebelum pembukaan PON XXI pada September 2024.

Baca juga: KONI imbau pengurus cabang olahraga siapkan atlet terbaik untuk PON

Ada pun perbedaan mencolok, kata dia, dalam latihan desentralisasi para atlet melakukan latihan dan masih melanjutkan aktivitas sehari-hari.

Namun, pada pemusatan latihan sentralisasi, para atlet sudah lebih fokus memperkuat seluruh kesiapan diri dan tim untuk bertarung membela Bali di kancah nasional.

Sebelum latihan desentralisasi dan sentralisasi itu, para atlet juga sudah menjalani tes fisik dan bagi atlet yang masih belum merampungkan tes fisik, masih bisa melakukannya pada 20 April di Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali.

Provinsi Bali, kata dia, mengirimkan total 547 atlet atau melonjak dibandingkan PON sebelumnya yang memberangkatkan 235 atlet.

Ratusan atlet Bali itu bertanding pada 49 cabang olahraga dari total 67 cabang olahraga.

"Ada 49 cabang olahraga yang lolos babak kualifikasi untuk PON," imbuh Oka Darmawan.

KONI Bali menargetkan pada PON 2024 sebanyak 45 emas dapat diraih para atlet dari sejumlah cabang olahraga termasuk di antaranya karate, judo, dan cabang olahraga lainnya yang memiliki potensi besar menyumbang medali.

Pada PON XX Papua, Bali meraih total 106 medali terdiri dari 28 medali emas, 25 medali perak dan 53 medali perunggu serta menempati posisi kelima klasemen final.

Baca juga: IADO siapkan tambahan kegiatan dopping control untuk atlet PON

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2024