Masyarakat perlu waspada karena dampak pasang laut, antara lain dapat mengganggu aktivitas petambak dan aktivitas lain baik ekonomi maupun sosial
Balikpapan (ANTARA) -
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan mengingatkan warga yang bermukim di kawasan pesisir Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), mewaspadai terhadap dampak pasang laut yang mencapai hingga 2,9 meter periode 21-30 April.
 
"Masyarakat perlu waspada karena dampak pasang laut, antara lain dapat mengganggu aktivitas petambak dan aktivitas lain baik ekonomi maupun sosial," ujar Kepala BMKG Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan Kukuh Rubidiyanto di Balikpapan, Jumat.

Baca juga: BMKG nilai sistem analisis berbasis dampak bencana butuh disegerakan
Ia menjelaskan, berdasarkan prakiraan pasang surut di perairan di Balikpapan periode 21 - 30 April 2024, pasang tertinggi terjadi pada 26 April dengan ketinggian 2,9 meter pada pukul 07.00 Wita, sedangkan surut terendah setinggi 0,1 meter pada 27 April 2024 pukul 01.00 Wita.
 
Terdapat tiga daerah yang terpengaruh oleh pasang laut di perairan Balikpapan ini, yakni Kota Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), dan Kabupaten Paser.
 
Sementara di tiga daerah ini banyak warga yang memiliki empang (tambak), baik empang untuk budi daya kepiting, udang, dan berbagai jenis perikanan laut.
 
Ketika terjadi pasang tinggi dikhawatirkan air laut dapat meluap ke tambak warga yang mungkin dapat menghanyutkan peliharaan mereka, karena ikan, udang, dan kepiting yang mereka pelihara bisa terdampak arus pasang laut yang membuat rugi petambak, sehingga adanya peringatan ini, para petambak bisa melakukan antisipasi.

Baca juga: BMKG: Jumlah titik panas di Kaltim turun dari 383 menjadi 202
 
Selain itu, pasang laut juga bisa mengganggu aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas warga yang tinggal di kawasan pesisir, bahkan bisa jadi air laut masuk ke pemukiman warga dekat pantai, sehingga ia mengingatkan semua untuk waspada.
 
Anak-anak yang suka bermain dan berenang di pantai juga diimbau tidak melakukan aktivitas di waktu yang diperkirakan pasang tinggi, sehingga orang diminta melakukan pengawasan.
 
Melalui Koordinator Bidang Data dan Informasi Diyan Novrida, Kukuh melanjutkan, kewaspadaan bukan hanya disampaikan untuk warga pesisir di Balikpapan dan sekitarnya, tapi juga sejumlah kawasan pesisir lain di Kaltim.
 
Seperti di Perairan Muara Sungai Berau, Kabupaten Berau, yakni pasang tertinggi diperkirakan terjadi pada 26 dan 27 April dengan ketinggian 2,9 meter pada pukul 09.00 dan 10.00 Wita, sedangkan prakiraan surut terendah setinggi 0,2 meter pada 24 dan 25 April pukul 15.00 Wita.
 
Kemudian di Perairan Teluk Sangkulirang, Kabupaten Kutai Timur, pasang tertinggi diperkirakan terjadi pada 25-27 April dengan ketinggian 2,5 meter pada pukul 06.00 sampai 08.00 Wita, prakiraan surut terendah setinggi 0,3 meter pada 27 April pukul 01.00 Wita.
 
"Untuk perairan Pulau Nubi, Muara Sungai Mahakam, Kabupaten Kutai Kartanegara dan sekitarnya, pasang tertinggi diperkirakan terjadi pada 26 dan 27 April dengan ketinggian 2,8 meter pukul 07.00 Wita dan 08.00 Wita, sementara surut terendah setinggi 0,3 meter pada 26 dan 27 April pukul 01.00 Wita," kata Diyan.

Baca juga: BMKG sebut sebagian besar daerah berstatus waspada cuaca ekstrem

Pewarta: M.Ghofar
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024