Beirut (ANTARA News) - Tiga tentara Libanon tewas saat mencoba menjinakkan bom cluster milik Israel yang saat dijatuhkan belum meledak, Rabu. "Tiga ahli penjinak bom tewas ketika mencoba membongkar sebuah bom cluster di desa Tebnin, di kawasan timur kota Tyre," kata seorang jurubicara militer Libanon. Ia mengatakan, tiga korban tersebut adalah bagian dari tim pembongkar ranjau yang disebar di wilayah selatan Libanon oleh tentara Israel. Kematian mereka menambah jumlah tentara Libanon yang tewas menjadi 44 orang sejak Israel melakukan operasi militer di Libanon 12 Juli lalu. Militer Israel memastikan bahwa satu tentaranya tewas dalam suatu operasi semalam di selatan Libanon, sementara tiga lainnya luka-luka akibat terkena ranjau Israel. "Seorang tentara tewas dan tiga lainnya luka-luka, dua di antaranya luka serius, karena ledakan ranjau ketika mereka kembali dari operasi di selatan Libanon," kata jurubicara militer Israel. Ia mengatakan, unit itu secara tidak sengaja memasuki kawasan ranjau yang ditanam di selatan Libanon oleh tentara Israel sebelumnya di dekat perbatasan. Lebih dari 30 orang Libanon terbunuh dan ratusan lainnya cedera akibat dari sekitar 400.000 ranjau darat yang ditanam Israel selama pendudukan sebelumnya sejak 1978 hingga 2000. Sekitar 20 warga Libanon dan staf PBB juga luka-luka dalam upaya menjinakkan ranjau. Jatuhnya korban terjadi di tengah-tengah peringatan mengenai bahaya ledakan ranjau atau bom yang belum meledak ketika diluncurkan dari udara, darat atau laut oleh Israel saat memerangi pejuang Hizbullah. Bom-bom cluster Israel juga banyak yang jatuh di dekat kawasan permukiman, lapor AFP.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006