Jakarta (ANTARA) - Jajaran Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) melayat ke rumah duka salah satu peserta seleksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kayla Nur Sifa di Kampung Cibentang, Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu.

Kepala BPIP Yudan Wahyudi menyampaikan belasungkawa dan mendoakan serta meminta keluarga untuk bersabar dan tegar dalam menghadapi ujian tersebut.

"Ini merupakan ujian, Insya Allah almarhumah meninggal dalam keadaan syahid karena sedang dalam keadaan bertugas," kata Yudan dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Menurut dia, tujuan Kayla untuk menjadi Paskibraka sangat mulia dan patut diapresiasi setinggi-tingginya. Sebab, menjadi Paskibraka perlu kemauan, rasa nasionalisme dan kecintaan yang tinggi terhadap bangsa Indonesia.

"Tujuan almarhumah untuk menjadi Paskibraka sangat mulia karena memiliki nasionalisme dan sebagai contoh generasi bangsa yang berkarakter Pancasila. Saya mengapresiasi setinggi-tingginya kemauan luhur almarhumah," ujarnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan BPIP Prakoso berharap perjuangan Kayla dapat menginspirasi banyak generasi muda yang mengikuti seleksi Paskibraka.

Ia pun menyampaikan belasungkawa terkait meninggalnya Kayla.

"BPIP mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya, cita-cita luhur almarhumah untuk menjadi Paskibraka harus kita apresiasi setinggi-tingginya," ujar Prakoso.

Orang tua Kayla, Cecep Suryatna mengaku ikhlas dan pasrah atas meninggalnya putrinya. Mereka menganggap semuanya sudah menjadi takdir Allah SWT, bahkan tidak akan menuntut apa pun.

“Kita sadar bahwa itu memang takdir dari Allah yang harus diterima," ucap Cecep.

Dia pun menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak BPIP yang sudah berkunjung dan mendoakan Kayla.

"Kami sangat berterima kasih karena BPIP sudah peduli terhadap musibah ini," pungkasnya.

Dalam kunjungan itu, rombongan BPIP secara simbolis memberikan santunan kepada keluarga Kayla. Hal ini merupakan bentuk perhatian dan komitmen BPIP sebagai koordinator program Paskibraka Nasional.

Kayla Nur Sifa merupakan salah satu peserta seleksi Paskibraka tingkat Kabupaten Sukabumi dari Sekolah Menengah Atas Negeri 1 (SMAN 1) Cisaat. Ia meninggal usai mengikut tes fisik (lari) sepanjang dua kilometer pada hari Jumat (19/4).

Kayla duduk di kelas 10 SMAN 1 Cisaat Sukabumi dan aktif sejak kecil mengikuti kegiatan Pramuka ataupun Paskibra. Bahkan menurut keluarganya, Kayla memiliki cita-cita sebagai polisi wanita (Polwan).

Baca juga: Seorang pelajar SMAN 1 Cisaat meninggal saat ikut seleksi paskibra
Baca juga: Pemkab Sukabumi paparkan kejadian sebelum calon paskibra meninggal

 

Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024