Islamabad (ANTARA) - Perdana Menteri Pakistan (PM) Shehbaz Sharif pada Sabtu (20/4) mengatakan bahwa pemerintah sedang melakukan berbagai upaya untuk mempromosikan pengajaran bahasa Mandarin dan karya sastra China baik di level pemerintah maupun swasta di Pakistan.

Dalam pesannya pada Hari Bahasa Mandarin Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-15, Sharif menjelaskan bahwa negaranya bertekad untuk memperkuat ikatan antara masyarakat di kedua negara dengan mempromosikan budaya China dan bahasa Mandarin di negaranya.

Berbicara mengenai signifikansi global dari bahasa Mandarin, PM Pakistan itu mengatakan bahwa bahasa Mandarin mewakili warisan budaya China yang telah berusia ribuan tahun.

"Selama puluhan tahun, China terus membuat langkah-langkah ekonomi yang signifikan, dan mengukir jejaknya secara global, sementara budaya dan bahasanya kian populer di seluruh dunia," tambahnya.

Tidak dapat dipungkiri bahwa bahasa Mandarin telah menjadi sarana komunikasi penting di kancah global, serta merupakan salah satu bahasa resmi PBB, sambung Sharif.

Menurut Sharif, kehadiran Koridor Ekonomi China-Pakistan (China-Pakistan Economic Corridor/CPEC) telah mempercepat hubungan ekonomi dan budaya antara kedua negara, seraya menambahkan bahwa jumlah orang yang mempelajari bahasa Mandarin di Pakistan meningkat pesat setelah dimulainya proyek senilai miliaran dolar AS tersebut, yang semakin memperkuat hubungan kedua negara.

Diluncurkan pada 2013, CPEC, sebuah proyek unggulan dari Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra yang diprakarsai China, merupakan koridor yang menghubungkan pelabuhan Gwadar di Pakistan barat daya dengan Kashgar di Daerah Otonom Uighur Xinjiang di China barat laut.

Pada tahap pertamanya, proyek tersebut menyoroti kerja sama energi, transportasi, dan industri, sedangkan pada tahap kedua, cakupan proyek tersebut diperluas ke bidang pertanian, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan sebagainya. 

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2024