Jakarta (ANTARA) - Ribuan orang dari berbagai kebangsaan dan latar belakang menghadiri acara “Kartini Taiwan Music Festival” di Taipei City Mall Plaza 12 yang diadakan oleh Radio Taiwan Internasional (RTI) dan Foreign Workers Social and Care Association (FSC).

Menurut keterangan tertulis Kantor Dagang dan Ekonomi Taipei (TETO) di Jakarta, Senin, acara yang diadakan pada 21 April tersebut merupakan langkah untuk mengenang perjuangan Kartini, salah satu tokoh yang telah membuka akses pendidikan dan pekerjaan untuk perempuan Indonesia.

“Kehadiran para wanita Indonesia khususnya di Taiwan ini baik yang belajar dan bekerja merupakan salah satu bentuk nyata dan hasil dari perjuangan Ibu Kartini,” kata istri wakil ketua KDEI Taipei, Dwi Sugi Wahyuni.

Dia juga berharap Hari Kartini yang jatuh pada 21 April dijadikan momen refleksi untuk terus meningkatkan kualitas para perempuan Indonesia hingga sejajar dan menjadi mitra dan bukan menjadi saingan untuk kaum pria.

“Dan mari kita dorong perempuan Indonesia untuk meraih potensi diri dan berkontribusi bagi bangsa dan negara,” ujar Dwi.

Pada kesempatan yang sama, Ketua RTI Cheryl Lai mengatakan bahwa acara tersebut adalah momen kumpul bersama yang diadakan oleh RTI untuk para pendengar.

Dengan diadakannya festival musik Kartini, RTI berharap bisa memberi kenangan khusus bagi pengunjung, terutama bagi pekerja migran Indonesia (PMI).

“Kontribusi dan pengorbanan Anda untuk masyarakat Taiwan sangat besar, atas keberanian dan ketangguhan Anda, kami beri tanda hormat,” kata Lai mengenai PMI.

Menurut Lai, Kartini mempunyai peran besar dalam lintasan sejarah masyarakat Indonesia, yaitu berkontribusi untuk meningkatkan hak dan derajat perempuan dan menjadi pahlawan gerakan pembebasan kaum perempuan.

Melalui festival musik Kartini tersebut, Lai juga berharap agar masyarakat Taiwan bisa merasakan budaya Indonesia.

Acara tersebut diharapkan dapat melanjutkan hubungan kerja sama antara Indonesia dan Taiwan, meningkatkan pertukaran kebudayaan, juga turut memperkuat tali silaturahmi yang telah terjalin antara Indonesia dan Taiwan.

Baca juga: Kemlu pulangkan 169 anak PMI yang telantar di Taiwan dan UAE
Baca juga: Jenazah PMI korban tawuran pesilat di Taiwan tiba di Trenggalek
Baca juga: BP2MI telusuri riwayat kesehatan seorang PMI yang meninggal di Taiwan


Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024