Menurut dia, upaya pelestarian lingkungan harus diwujudkan dalam tindakan nyata sebagai bagian dari langkah membangun gerakan masyarakat dalam proses pembangunan lingkungan yang sehat dan berkelanjutan.
“Tindakan nyata dalam upaya pelestarian lingkungan mendesak untuk dilakukan, mengingat ancaman perubahan iklim dan sejumlah dampak pencemaran di bumi semakin nyata terhadap kehidupan manusia,” ujar Lestari dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Hari Bumi momentum dorong ekonomi sirkular
Lestari mengatakan Hari Bumi pada tahun ini mengangkat tema "Planet vs. Plastics” yang dimaksudkan untuk menegaskan kembali komitmen mengakhiri penggunaan plastik demi kesehatan manusia dan planet Bumi.
Terkait komitmen itu, kata Lestari, juga diserukan ajakan untuk mewujudkan tindakan mengurangi produksi jenis plastik sebanyak 60 persen pada 2040.
Menurut dia, upaya melindungi lingkungan dari ancaman pencemaran plastik dan zat berbahaya lainnya harus direalisasikan dengan langkah nyata dan secara bersama.
Baca juga: Kampanye sedekah sampah plastik perlu terus digaungkan
Dia yakin bahwa langkah pelestarian lingkungan akan lebih efektif bila dilakukan dalam bentuk gerakan masyarakat.
Oleh karena itu, menurut dia, upaya pemahaman masyarakat terkait bahaya pencemaran plastik terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat harus dibangun secara masif.
Lestari mendorong agar momentum peringatan Hari Bumi tahun ini dimanfaatkan secara maksimal untuk meneguhkan kembali komitmen para pemangku kepentingan di tingkat pusat, daerah, dan masyarakat.
“Komitmen dalam mewujudkan sebuah gerakan yang berkelanjutan untuk melindungi serta melestarikan lingkungan yang sehat bagi generasi penerus bangsa,” kata dia.
Baca juga: Menparekraf serukan wisatawan kedepankan dekarbonisasi dalam berwisata
Baca juga: MCC ajak warga investasi pohon untuk bumi lestari
Baca juga: Hari Bumi, KLHK ingatkan tanggung jawab individu untuk menjaga bumi
Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024
