Jakarta (ANTARA) - Jannik Sinner menepis anggapan bahwa dia adalah petenis terbaik di dunia saat ini, dengan mengatakan dia tidak ingin dibandingkan dengan rivalnya di tiga besar, Novak Djokovic dan Carlos Alcaraz.

Petenis peringkat dua dunia asal Italia itu bisa menyamai peringkat teratas Djokovic di klasemen jika ia menang di Madrid dua pekan ini, dan ia tiba di ibu kota Spanyol itu dengan penuh percaya diri dengan membawa rekor menang kalah 25-2 yang mengesankan musim ini.

Juara bertahan Australian Open, yang mengkoleksi tiga gelar untuk memimpin tur pada 2024, menduduki peringkat nomor satu dalam Race to Turin ATP Finals, dan unggul 1.650 poin dari peringkat kedua Daniil Medvedev.

"Saya pikir ini pertanyaan yang sulit untuk dijawab. Kami selalu hanya melihat momen ini dan saya pikir terkadang itu bagus tapi juga tidak bagus," kata Sinner dalam konferensi pers Madrid Open, seperti disiarkan AFP, Rabu.

"Saya masih percaya bahwa Anda tidak bisa membandingkan diri saya dengan Novak dengan semua yang telah dia lakukan. Dan hal yang sama berlaku untuk Carlos. Carlos juga menang lebih banyak dari saya."

"Saya sangat menghormati mereka berdua. Saya hanya mencoba memainkan permainan saya, mencoba memahami apa yang terbaik bagi saya dan kemudian kita lihat apa yang bisa saya capai," ujar petenis berusia 22 tahun itu.

Baca juga: Sinner raih gelar Miami Open


Sinner belum pernah melewati babak ketiga dalam dua penampilan sebelumnya di Caja Magica dan kali ini akan berusaha mengubahnya.

Dengan absennya Djokovic yang mengundurkan diri dari turnamen tersebut, Sinner menjadi unggulan teratas di Madrid, di mana ia akan menghadapi petenis Prancis Richard Gasquet atau petenis Italia Lorenzo Sonego di babak kedua, yang dijadwalkan Jumat (26/4).

"Saya mengalami banyak kesulitan di tahun-tahun sebelumnya, menemukan level saya di sini, jadi akan menarik untuk melihat bagaimana saya akan bermain tahun ini," ujar Sinner.


Baca juga: Sinner merasa lebih matang secara mental untuk rebut gelar Miami

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024