Penghematan bisa menyebabkan kerusuhan sipil dan jatuhnya pemerintah, mencegah reformasi struktural yang diperlukan untuk pertumbuhan yang berkelanjutan."
Budapest (ANTARA News) - Gubernur bank sentral Hongaria pada Kamis mendesak komisioner urusan ekonomi Uni Eropa Olli Rehn mengundurkan diri, mengatakan kebijakan penghematan bukannya investasi untuk menopang zona euro adalah "salah" dan berisiko mengantarkan deflasi.

Gyorgy Matolcsy, mantan menteri ekonomi yang ditunjuk menjadi gubernur bank sentral Hongaria pada Maret, mengatakan zona euro membutuhkan sebuah "Keynesian" perubahan arah, mengimplikasikan belanja publik yang lebih besar, lapor AFP.

"Itulah mengapa itu akan baik jika (komisioner Uni Eropa) Olli Rehn mengundurkan diri," katanya dalam konferensi bisnis di Budapest.

Meskipun Hongaria bukan anggota zona euro, ekonominya sebagian besar bergantung pada tetangga Uni Eropa. Hongaria bertujuan untuk menggantikan mata uang forint dengan euro di masa mendatang.

Pada Selasa (26/11), bank sentral Hongaria melakukan pemangkasan suku bunganya berturut-turut yang ke-16, mencukur 20 basis poin suku bunga utamanya menjadi 3,4 persen dalam upaya untuk memicu pertumbuhan yang lebih cepat.

Inflasi dua belas bulan jatuh ke terendah 40-tahun dari 0,9 persen pada Oktober, mengejutkan para analis yang telah memperkirakan inflasi sekitar 1,3 persen.

Secara keseluruhan pertumbuhan Hongaria untuk tahun ini diperkirakan hanya 1,0 persen. Itu adalah rekor pertumbuhan tiga periode setelah resesi kedua dalam empat tahun pada 2012.

Bank Sentral Eropa "telah berhasil mencegah runtuhnya zona euro, tetapi tidak bisa mendapatkannya kembali jalur pertumbuhannya dengan alat-alat moneter, Uni Eropa membutuhkan alat-alat fiskal sebagai gantinya," kata Matolcsy.

Ia mengatakan deflasi lebih berbahaya daripada inflasi, dan memperingatkan Uni Eropa menghadapi stagnasi "satu dekade" sama seperti yang terlihat di Jepang.

"Penghematan bisa menyebabkan kerusuhan sipil dan jatuhnya pemerintah, mencegah reformasi struktural yang diperlukan untuk pertumbuhan yang berkelanjutan," katanya.


Penerjemah: Apep Suhendar

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013