PBB (ANTARA) - Bahasa Mandarin, satu dari enam bahasa resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang digunakan oleh hampir seperlima populasi dunia, merupakan bagian penting dari warisan budaya manusia, kata Denis Francis, presiden sesi ke-78 Sidang Majelis Umum PBB (UN General Assembly/UNGA), pada Jumat (19/4) dalam sebuah pameran kebudayaan China.

Acara yang mengusung tema "Encountering Chinese Characters, Harmony and Coexistence" ini diselenggarakan oleh pemerintah Kota Nanjing, ibu kota Provinsi Jiangsu, China, untuk memperingati Hari Bahasa Mandarin PBB yang ke-15.

Pameran itu menawarkan pengalaman budaya imersif yang menggabungkan kaligrafi, lukisan, musik, dan teh China.

Bahasa tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi juga jembatan yang menghubungkan manusia dan budaya, sehingga pengalaman hidup kita menjadi lebih kaya, kata Francis, yang membagikan pengalamannya terkait kaligrafi China.

"Dalam kunjungan saya ke China pada Januari tahun ini, saya berkesempatan untuk mencoba kaligrafi. Saya menulis karakter Mandarin 'Fu', yang berarti 'kebahagiaan'," katanya.

Hari Bahasa PBB, yang dicetuskan pada 2010, merayakan multilingualisme dan keanekaragaman budaya serta mendukung penggunaan yang setara dari enam bahasa resmi organisasi dunia itu, yaitu bahasa Arab, Mandarin, Inggris, Prancis, Rusia, dan Spanyol.

Tanggal untuk Hari Bahasa Mandarin dipilih dari Guyu, atau Hujan Biji-Bijian, yang merupakan posisi keenam dalam 24 posisi matahari dalam kalender lunar tradisional China, sebagai bentuk penghormatan kepada Cangjie, tokoh legendaris dari zaman China kuno yang disebut-sebut sebagai penemu aksara Mandarin.

Pameran ini dibagi menjadi tiga seksi, mengeksplorasi evolusi sejarah, representasi artistik, dan desain inovatif dari aksara Mandarin.

Musisi China dan asing membawakan karya musik tradisional China seperti "Plum Blossom Melody" dan "Jasmine Flower".

Selain itu, pengunjung dapat berinteraksi langsung dengan budaya China melalui kegiatan seperti kaligrafi dan mencicipi teh.

"Saya yakin semua orang tidak hanya akan mengapresiasi warisan panjang dan pesona unik dari karakter Mandarin, tetapi juga merasakan energi kontemporer dinamis yang terpancar dari kota-kota di China seperti Nanjing," ujar Fu Cong, perwakilan tetap China untuk PBB.

Fu mengatakan bahwa daya tarik bahasa Mandarin dan peradaban China semakin diapresiasi dengan kontribusi signifikan terhadap kemajuan manusia. 

Pewarta: Xinhua
Editor: Citro Atmoko
Copyright © ANTARA 2024