Artinya hanya ada 6 dari 100 anggota koperasi yang berusia 12-27 tahun
Jakarta (ANTARA) - Ketua Komite Eksekutif Indonesian Consortium for Cooperative Innovation (ICCI) Firdaus Putra mengatakan, berdasarkan hasil survei pihaknya, anggota koperasi yang berasal dari generasi Z memiliki komposisi yang rendah yakni 6 persen.
 
"Tahun 2022 kami melakukan survei dengan 614 responden koperasi tentang status SDM koperasi. Menemukan secara demografis anggota koperasi dari generasi Z sangat rendah komposisinya, hanya 6 persen. Artinya hanya ada 6 dari 100 anggota koperasi yang berusia 12-27 tahun di koperasi," ujar Firdaus Putra di Jakarta, Rabu.
 
Hal itu menurutnya, justru kontras bila dibandingkan dengan demografi Indonesia, yang justru didominasi generasi Y (25 persen) dan Z (27 persen).
 
"Bila kita bandingkan dengan pengguna internet dan pengguna bank digital, grafiknya selaras dengan perubahan demografi," ujarnya.
 
Sementara itu, demografi anggota koperasi menurutnya, selaras dengan sektor pertanian, di mana petani dari generasi Z sangat rendah yakni sebesar 2 persen.
 
Lebih lanjut, Anggota Jaringan Inovator Koperasi (JIK) Alvita Arnisa menambahkan, berdasarkan hasil survei terhadap 159 responden yang berasal dari 28 provinsi berbeda, sebanyak 93 persen responden sepakat program penjangkauan dan pengembangan generasi muda dilakukan pada koperasi.
 
"Namun hanya 39,5 persen koperasi yang menyatakan sudah memiliki program tersebut," ujarnya.

Head of Partnership & Resource Mobilization International Cooperative Alliance Asia Pasifik Mohit Dave mengatakan, temuan ICCI memiliki kesamaan dengan hasil riset yang sebelumnya dilakukan oleh Internasional Co-operative Alliance (ICA) beberapa waktu yang lalu.
 
Akademisi FEB Universitas Indonesia Emy Nurmayanti mengatakan, hasil survei itu diharapkan menjadi peringatan bagi pemerintah untuk merespons perubahan demografi dan teknologi dengan baik.
 
"Koperasi harus melakukan inovasi produk dan layanannya agar relevan. Digitalisasi juga perlu dilakukan untuk memberi kemudahan. Di sisi lain, tepat sekali untuk menggunakan media sosial sebagai kanal promosi, sangat relevan," pungkasnya.

Baca juga: Teten: Koperasi multi pihak cocok bagi milenial yang bangun startup
Baca juga: Menteri Teten : 72 persen anak muda ingin jadi pengusaha
Baca juga: Tiga strategi bisnis agar milenial jatuh hati menjadi pengusaha tani

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024