Jakarta (ANTARA) - Seorang praktisi mengingatkan kesehatan jiwa menjadi hal paling penting dalam kegiatan belajar mengajar mengingat padatnya kurikulum yang harus dihadapi siswa.

"Bagaimana mengelola stres di kalangan siswa, pengajar, maupun staf menjadi hal paling penting untuk memenuhi target-target tertentu dengan menyenangkan," kata Head of Wellbeing at British School Jakarta Andrea Downie di Jakarta, Rabu.

Kesehatan jiwa (wellbeing) merupakan bagian dari ilmu psikologi untuk membuat seseorang dalam kondisi baik dan ideal secara fisik maupun mental.

Terkait persoalan kesehatan jiwa (mental) dalam kegiatan belajar mengajar, British School Jakarta bersama sejumlah pihak berencana menyelenggarakan simposium menyangkut hal tersebut pada 27-29 Mei 2024.

Baca juga: Pelaku perundungan, sebagian besar korban perilaku serupa

Simposium mengundang sejumlah ahli di bidang kesehatan jiwa untuk berbagi kepada sekolah-sekolah di Jakarta mengenai pentingnya menciptakan rasa bahagia di kalangan siswa.
Head of Wellbeing at British School Jakarta Andrea Downie. ANTARA/HO-BSJ

Dengan adanya rasa bahagia di kalangan siswa maka kegiatan belajar mengajar menjadi kegiatan yang menyenangkan sehingga tidak merasa terbebani dalam mencapai prestasi yang diharapkan.

Tak hanya itu, bagian dari ilmu psikologi ini juga memberikan dorongan di bidang kepemimpinan dengan memberikan berbagai motivasi terutama bagi kalangan muda.

Pembicara yang hadir untuk berbagi soal kesehatan jiwa/ mental ini merupakan ahli di bidang psikologi positif.

Baca juga: PDSKJI Jakarta: Pemerintah perlu kawal penerapan UU Kesehatan Jiwa

Pembicara dari luar negeri terdiri atas Robert Biswas Diener, Jane Drake, Sue Langley, dan David Bott, sedangkan dari Indonesia Yuffie Adriani yang juga seorang akademisi.

Andrea menyebut banyak aspek yang mempengaruhi kesehatan jiwa siswa mulai dari lingkungan terdekat dalam hal ini keluarga sehingga penting bagi keluarga untuk memberikan motivasi kepada putra-putrinya dalam menempuh pendidikan.

Andrea menjelaskan pendekatan kesehatan jiwa menyangkut berbagai aspek (multi dimensi) dan pemahamannya bisa berbeda-beda tergantung kepada usia, komunitas dan budaya.

Andrea juga mengungkapkan faktor lingkungan dalam hal ini kondisi alam juga ikut berpengaruh terhadap kesehatan jiwa seseorang sehingga bisa dimengerti kalau taman dan bangunan di kota-kota besar juga ikut berkontribusi di dalamnya.

Baca juga: e-Jiwa mudahkan warga periksa kesehatan mental secara dini

Bahkan, Andrea menyebut kondisi alam bahkan lingkungan yang dibuat manusia juga bisa membuat kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif dan mendorong siswa mencapai prestasi akademik setinggi-tingginya.

"Kami dalam kegiatan ini mendapat dukungan dari Fakultas Pendidikan Pascasarjana Universitas Melbourne melalui Wakil Dekan Lindsay Oades yang selama ini ikut berkontribusi terhadap kebijakan menyangkut kesehatan jiwa," katanya.

Peserta dari kegiatan ini tidak sebatas tenaga pendidikan saja, tetapi juga masyarakat umum dan organisasi baik di dalam maupun luar negeri yang memang peduli untuk membangun kesehatan jiwa, ucap Andrea.

Sebelumnya Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyediakan aplikasi e-Jiwa atau Sahabat Jiwa untuk mewujudkan warga Jakarta yang tidak hanya sehat secara fisik tetapi juga sehat secara jiwa seiring dengan kompleksnya problematika yang dihadapi warga Jakarta.

Baca juga: Dua Juta Wargakota Jakarta Menderita Gangguan Jiwa

Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2024