Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menyambut baik minat Pemerintah Jepang mengembangkan 5G Open Radio Access Network (Open RAN) di Indonesia.

"Kami mengharapkan masukan, gagasan, dari pemerintah Jepang, dan apa yang harus kita lakukan," katanya dalam keterangan resmi yang diterima, Rabu.

Hal itu ia juga sampaikan setelah menerima kunjungan Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Selasa (23/4).

Baca juga: Kemenkominfo apresiasi pusat riset teknologi "Open RAN" di Indonesia

Baca juga: Kemenkominfo siap rilis frekuensi 700 MHz usai ASO nasional


Budi mengatakan saat ini Pemerintah Indonesia tengah menyusun rencana induk pembangunan infrastruktur 5G. Oleh karena itu, Pemerintah membuka masukan dan saran dari negara-negara yang sudah lebih dulu mengimplementasikan teknologi 5G.

Jepang menjadi salah satu negara yang mengimplementasikan teknologi 5G tersebut, dan maka dari itu Indonesia menyambut baik apabila pemerintah Jepang tertarik mengembangkan jaringan 5G Open RAN di Indonesia.

"Kita sedang menyusun masterplan pembangunan 5G, nah input apa dari Jepang untuk kita, kita membuka masukan atau saran," katanya.

Open RAN merupakan teknologi yang memungkinkan efisiensi pembangunan jaringan telekomunikasi seluler di Indonesia. Dengan implementasi Open RAN, Kementerian Kominfo mengharapkan biaya layanan telekomunikasi akan lebih efisien.

Hal itu dikarenakan dapat meningkatkan persaingan yang sehat bagi para pelaku industri dan dapat mengurangi monopoli vendor perangkat 5G.

Saat ini, Kementerian Kominfo tengah melaksanakan Feasibility Study atau teknik analisis yang digunakan untuk menilai kualitas dari faktor-faktor sebuah proyek dalam hal ini untuk implementasi Open RAN dalam kurun waktu satu tahun yang terbagi menjadi 14 milestone.

Studi itu melibatkan penyelenggara layanan telekomunikasi atau operator seluler dalam pilot project yang akan berlangsung di dua lokasi yang ditentukan.

Saat menerima Dubes Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi, Menkominfo Budi Arie Setiadi didampingi oleh Staf Khusus Menkominfo Widodo Muktiyo, Dedy Permadi, dan Sugiharto.

Baca juga: Kominfo ungkap lima sektor unggulan dalam percepatan penetrasi 5G

Baca juga: Menkominfo: Jaringan 3G dihapus perlahan, 4G akan dimaksimalkan

Baca juga: Anjuran ATSI kurangi BHP jadi insentif 5G dinilai realistis



 

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024