Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Dirjen SDPPI Kemenkominfo) Ismail mengapresiasi adanya pusat riset teknologi "Open Radio Access Network (RAN)" di Indonesia.

Pusat Riset itu diinisiasi oleh universitas milik BUMN Telkom yaitu Telkom University, sementara itu untuk teknologi "Open RAN" dijelaskan Ismail sebagai teknologi yang mampu mengintegrasikan ekosistem jaringan seluler mulai dari 2G,3G, 4G, hingga 5G di Indonesia.

“Kemenkominfo memberikan apresiasi terhadap riset center Open RAN yang dilakukan oleh Telkom University. Kegiatan Ini memang untuk memberikan progres dari riset center yang terkait dengan Open RAN," kata Ismail saat menghadiri acara pembukaan "TIP ON 2023" yang diselenggarakan di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Menkominfo nyatakan Indonesia optimalkan konektivitas digital ASEAN

Ismail mengatakan teknologi Open RAN memiliki potensi untuk melakukan efisiensi dalam pembangunan jaringan telekomunikasi seluler di Indonesia.

Maka dari itu, ia mengatakan pemanfaatannya membutuhkan kolaborasi antarindustri telekomunikasi khususnya dalam pengembangan ekosistem konektivitas terbaru yaitu konektivitas 5G.

Harapannya konektivitas 5G bisa semakin banyak diadopsi di Indonesia mengingat saat ini konektivitas 5G baru tersedia di 49 kota dan masih memiliki banyak potensi untuk dikembangkan.

"Teknologi Open RAN ini membuka peluang kemungkinan untuk lokal participations, meningkatkan local content TKDN dan sebagainya. Jadi kita Kominfo support, sehingga industri atau telco operator bisa memiliki opportunity untuk membangun jaringan secara lebih efisien," ujar Ismail.

Lewat hadirnya pusat riset tersebut diharapkan adanya temuan dan inovasi baru dari Open RAN yang bisa menjadi solusi anyar untuk pengembangan industri telekomunikasi.

Di samping itu, selain hadirnya pengembangan infrastruktur Ismail berharap untuk para pelaku industri bisa ikut terlibat mengembangkan ekosistem SDM lokal sehingga Indonesia memiliki daya saing dengan negara-negara asing.

“Itu harus lengkap dan yang semaksimal mungkin partisipasi lokal yang menjadi isu. Jadi fokus kita supaya sebanyak-banyaknya Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” tegas Ismail.

Baca juga: TIP ON 2023 wadahi kolaborasi inovasi untuk industri telekomunikasi

Baca juga: Telkomsel optimalkan 4G dan 5G dukung konektivitas KTT ke-43 ASEAN

Baca juga: Telkomsel lakukan optimalisasi jaringan jelang KTT ASEAN

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023