New York City (ANTARA) - Di tengah aksi unjuk rasa penuh ketegangan yang telah berlangsung selama delapan hari, pihak Universitas Columbia pada Rabu (24/4) mengatakan bahwa mereka telah memperpanjang negosiasi dengan para aktivis mahasiswa terkait pembongkaran perkemahan pro-Palestina.

Seorang juru bicara Universitas Columbia mengatakan bahwa negosiasi kini akan dilanjutkan selama 48 jam ke depan menyusul "kemajuan penting" yang dicapai dalam diskusi.
 
Seorang pria mengibarkan bendera Palestina saat demonstrasi pro-Palestina di luar Universitas Columbia di New York, Amerika Serikat, pada 23 April 2024.(ANTARA/Xinhua/Li Rui)


 Pernyataan itu disampaikan tak lama setelah Minouche Shafik, Presiden Universitas Columbia, pada Selasa (23/4) mengatakan bahwa para pengunjuk rasa memiliki waktu hingga tengah malam untuk mencapai kesepakatan, atau pihak universitas akan mencari "opsi alternatif" untuk membongkar perkemahan tersebut.  

Aksi unjuk rasa pro-Palestina meluas ke sejumlah universitas di seluruh Amerika Serikat. Menurut sejumlah laporan setempat, lebih dari 130 orang ditangkap pada Senin (22/4) malam waktu setempat dalam aksi unjuk rasa pro-Palestina di Universitas New York.

Di Universitas Yale, pada Senin sedikitnya 45 orang ditangkap dan didakwa melakukan pelanggaran setelah menolak untuk membubarkan diri dari aksi unjuk rasa di kampus.  Selesai

Mahasiswa yang menempati West Lawn di Universitas Columbia mengatakan mereka berencana untuk tetap tinggal sampai pihak universitas memenuhi tuntutan mereka agar melakukan divestasi dari segala sesuatu yang berhubungan dengan Israel.

Perkuliahan di kampus utama Universitas Columbia masih menerapkan format virtual dan tatap muka, menyusul penangkapan lebih dari 100 mahasiswa pekan lalu.
 
  Orang-orang berpartisipasi dalam demonstrasi pro-Palestina di luar Universitas Columbia di New York, Amerika Serikat, pada 23 April 2024.(ANTARA/Xinhua/Li Rui)

 

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2024