Ternate (ANTARA News) - Pengurus DPD Partai Demokrat Maluku Utara akan memberikan sanksi tegas kepada Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Kota Ternate, Sehan Albaar, yang mabuk minuman keras dan memukul seorang wartawan.

"Selain dalam kondisi mabuk, Sehan Albaar juga sempat memukul wartawan yang meliput kejadian tersebut. Ini tindakan sangat memalukan," kata Ketua DPD Partai Demokrat Maluku Utara, Rahmi Husen, di Ternate, Senin.

Ia mengatakan, tindakan Sehan Albaar bukan kali pertama karena sebelumnya ia juga sering masuk kantor dalam kondisi mabuk seusai berpesta minuman keras.

Oleh karena itu, atas tindakan memalukan tersebut, DPD Partai Demokrat akan mengambil tindakan tegas, bahkan pihaknya telah menginstruksikan kepada DPC Partai Demokrat Kota Ternate untuk mengusut tuntas kasus ini.

"Kami juga telah minta kepada pimpinan DPRD Kota Ternate melalui Badan Kehormatan (BK) untuk memanggil yang bersangkutan minta klarifikasinya terkait dengan masalah tersebut," ujarnya.

Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Maluku Utara Adam Hi Hanafi juga menyesalkan tindakan Sehan Albaar yang memukul seorang wartawan harian lokal di Ternate, Ridwan Arif.

Ketika dikonfirmasi, Adam Hi Hanafi menyatakan aksi pemukulan tersebut tidak bisa ditoleransi, apalagi pelakunya seorang Ketua Fraksi DPRD Kota Ternate.

Sesuai ketentuan, wartawan dalam melakukan tugas jurnalistiknya tidak boleh dihalangi, apalagi sampai mengalami tindakan kekerasan. PWI Maluku Utara berharap peristiwa seperti itu tidak terjadi lagi.

Walaupun wartawan yang menjadi korban pemukulan tidak melaporkan kasusnya ke polisi, tetapi Badan Kehormatan DPRD Ternate harus tetap memproses anggota DPRD bersangkutan.

Pada Jumat (29/11/13) petang, wartawan media lokal mencoba mengambil gambar anggota DPRD Sehan Albaar di kantin DPRD yang terlihat sedang mabuk karena minuman keras.

Sehan tidak terima diambil gambarnya oleh wartawan sehingga ia mengejar wartawan itu dan kemudian memukulnya, namun dilerai oleh sejumlah anggota DPRD lainnya.

Sehan juga sempat mengancam agar wartawan tidak memberitakan peristiwa tersebut. Tetapi, korban tidak menggubrisnya dan tetap mengambil gambar dan membuat Sehan semakin marah.

Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013