Presiden meminta dua minggu ke depan bagaimana upaya mencari komoditi dan negara tertentu yang memungkinkan ekspor kita (terjaga-red),"
Cipanas (ANTARA News) - Pemerintah sedang menyiapkan langkah untuk mendorong peningkatan ekspor sehingga neraca perdagangan dapat surplus seperti yang dicapai pada saat ini.

"Kita juga kelola defisit neraca. Hari ini BPS umumkan neraca perdagangan kembali surplus sekitar 40 juta dolar AS, (yang berarti-red) ekspor meningkat," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa usai rapat terbatas bidang ekonomi di Istana Cipanas, Senin.

Dikatakannya, dalam rapat yang membahas mengenai kondisi perekonomian nasional itu, Presiden Yudhoyono memerintahkan kementerian terkait untuk mencari komoditas dan pangsa pasar impor baru sehingga nilai ekspor dapat dipertahankan.

"Presiden meminta dua minggu ke depan bagaimana upaya mencari komoditi dan negara tertentu yang memungkinkan ekspor kita (terjaga-red)," kata Hatta.

Hatta mengatakan upaya menjaga ekspor nasional dilakukan di tengah upaya menyiapkan ekonomi nasional untuk menghadapi tapering off yang mungkin akan dilakukan Bank Sentral Amerika Serikat dalam waktu dekat.

"Ada point yaitu membahas situasi perekonomian terkini dan mengantisipasi perkembangan serta bagaimana perekonomian dikelola," kata Hatta.

Dalam rapat yang berlangsung sejak pukul 10.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB tersebut, Hatta mengatakan juga dibahas implementasi paket kebijakan ekonomi yang diterapkan pemerintah pada Agustus lalu dimana hasilnya berjalan cukup baik.

Hatta mengatakan satu point dari kebijakan paket ekonomi Agustus yang akan dimatangkan dan segera diberlakukan adalan mengenai insentif terkait PPnBM.

"Ada satu yang belum dan kita harapkan sore ini sudah selesai harmonisasinya pada minggu ini selesai sehingga kebijakan untuk memberikan PPnBM impor barang mewah bisa dijalankan," katanya.

Ia menambahkan untuk melengkapi paket kebijakan ekonomi itu, pemerintah melalui kementerian keuangan juga akan menyiapkan paket lainnya.

"Ini adalah paket Agustus, paket ini harus kita kawal dan berjalan dengan baik dan Menkeu persiapkan paket kebijakan yang baru dan segera akan disampaikan," katanya.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama para menteri bidang ekonomi melangsungkan rapat kabinet terbatas membahas perkembangan dan penanganan ekonomi nasional di tengah tekanan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Menteri keuangan M Chatib Basri pada kesempatan yang sama kepada wartawan mengatakan pada Senin (2/12) nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS sudah menguat hingga Rp11.760 pada Senin sore.

Ia mengharapkan kondisi itu akan terus membaik seiring dengan kesiapan menghadapi faktor internal dan eksternal ekonomi. (P008/A029)

Pewarta: Panca H Prabowo
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013