Washington (ANTARA News) - Harga minyak mentah dunia didorong lebih tinggi pada Senin (Selasa pagi WIB) menjelang pertemuan OPEC Desember tentang pasar minyak, karena Arab Saudi menyatakan tidak ada perubahan pagu produksi kartel.

Data ekonomi yang kuat dari China, Eropa dan Amerika Serikat juga membantu memperkuat harga minyak, kata para analis, lapor AFP.

Kontrak utama minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari, naik 1,10 dolar AS menjadi ditutup pada 93,82 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Januari bertambah 1,76 dolar AS menjadi 111,45 dolar AS di perdagangan London.

"Harga telah didukung oleh angka PMI (indeks pembelian manajer) manufaktur China yang lebih baik dari perkiraan," kata Kash Kamal, riset analis di perusahaan pialang Sucden Financial yang berbasis di London.

Data resmi pada Minggu (1/12) menunjukkan pertumbuhan manufaktur China pada November mempertahankan kecepatan yang kuat dari bulan sebelumnya menjadi berada di tertinggi dalam 19 bulan.

Sementara itu indeks pembelian manajer untuk sektor manufaktur di Eropa dan Amerika Serikat juga naik, mendukung prospek pasar sedikit lebih "bullish" (bergairah).

Menjelang pertemuan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) pada Rabu (4/12), Arab Saudi, pengekspor minyak terkemuka di dunia, mengatakan puas dengan harga minyak mentah saat ini serta tingkat pasokan dan permintaan global.

"Pasar kemungkinan berada di posisi terbaik," Menteri Perminyakan Saudi Ali al-Naimi mengatakan kepada wartawan di Wina.

"Permintaan besar, pertumbuhan ekonomi membaik," katanya.

"Pasokan dan permintaan berada dalam keseimbangan, persediaan berada dalam posisi yang baik," tambahnya. "Kami berada di harga yang tepat sekarang."

OPEC tampaknya akan bertahan di pagu produksi 30 juta barel per hari.

Sementara itu perubahan situasi dari dua anggota OPEC terus membentuk pasar.

Produksi Libya telah terpangkas di tengah meningkatnya kerusuhan. Sementara itu, Iran bisa meningkatkan ekspornya secara tajam pada tahun depan jika mencapai kesepakatan penuh dengan kekuatan Barat tentang pembatasan program nuklirnya yang akan memungkinkan pencabutan sanksi.


Penerjemah: Apep Suhendar

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013