Relawan kami jika dianalogikan saat pelaksanaan Pileg 2014 tidak boleh berkedip karena paling besar potensi kecurangan itu di tingkat TPS."
Denpasar (ANTARA News) - Badan Pengawas Pemilu Provinsi Bali meminta kejelasan kepada Bawaslu Pusat dan DPR terkait dana yang akan dialokasikan dari APBN untuk pembiayaan relawan pengawas di tiap tempat pemungutan suara pada Pemilu 2014.

Ketua Bawaslu Provinsi Bali Ketut Rudia, di Denpasar, Selasa, mengatakan Komisi II DPR sudah menyetujui anggaran yang diperuntukkan mendanai relawan pengawas di tiap TPS, hanya saja sampai saat ini dananya belum cair.

"Untuk anggaran Bawaslu di seluruh Indonesia kami baru dengar sekitar Rp900 miliar untuk pengawasan di tiap TPS di seluruh Indonesia. Tetapi itu dianggarakan melalui APBN, kami hanya bisa merima dan tetap mendesak agar relawan pengawas pemilu ini bisa didanai sehingga nanti bisa melakukan pengawasan saat pemilu," ucapnya.

Menurut dia, TPS merupakan tempat yang paling rawan kecurangan dan rawan konflik saat pelaksanaan pemilu. Oleh karena itu, sangat penting di setiap TPS ditempatkan satu pengawas.

"Jumlah relawan pengawas di Bali nanti totalnya 8.094 menyesuaikan dengan jumlah seluruh TPS yang tersebar di sembilan kabupaten/kota," katanya.

Sebelumnya Rudia juga mengemukakan bahwa relawan tersebut akan bertugas mulai dari tahapan distribusi logistik pemilu, waktu pencoblosan hingga penghitungan suara.

Dalam pelaksanaan tugas, relawan pengawas akan berkoordinasi dengan petugas pengawas lapangan (PPL) karena merekalah nanti yang bersentuhan langsung.

"Relawan kami jika dianalogikan saat pelaksanaan Pileg 2014 tidak boleh berkedip karena paling besar potensi kecurangan itu di tingkat TPS," katanya.

Pihaknya optimistis potensi kecurangan Pemilu 2014 di Bali dapat diminimalisasi mengingat sudah ada relawan pengawas di tiap TPS, ada para saksi, dan PPL. "Tentu saja hal ini harus dibarengi oleh niatan baik dari semua komponen," ujar Rudia.

Sementara itu, DPT untuk Pemilu 2014 di Provinsi Bali berdasarkan hasil perbaikan yang terakhir menjadi 2.938.377 pemilih. Dari jumlah tersebut pemilih laki-laki sebanyak 1.456.834 orang dan pemilih perempuan 1.481.543 orang. (*)

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013