Kita menginginkan kalau bisa semua lulusan jurusan program teknik lingkungan bisa sertifikasi insinyur profesional
Jakarta (ANTARA) - Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Novrizal Tahar mendukung para lulusan teknik lingkungan untuk mengambil sertifikasi insinyur profesional agar kompetensinya bisa semakin dirasakan oleh masyarakat.

“Kita menginginkan kalau bisa semua lulusan jurusan program teknik lingkungan bisa sertifikasi insinyur profesional agar benar-benar bisa bekerja sebagai profesi teknik lingkungan dan menjadi agen pembangunan di Indonesia,” katanya dalam Konvensi Badan Kejuruan Lingkungan di Jakarta, Sabtu.

Novrizal yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Badan Kejuruan Teknik Lingkungan Persatuan Insinyur Indonesia (BKTL PII) menuturkan, sebelum menjadi teknik lingkungan dahulunya jurusan ini bernama teknik penyehatan.

Ia menyebutkan, saat ini terdapat 88 program studi teknik lingkungan di Indonesia, dan ini merupakan keilmuan keteknikan yang kompatibel dengan isu-isu yang dihadapi dunia termasuk mengenai perubahan iklim dan pencemaran.

Menurutnya, seluruh negara memerlukan keilmuan dan profesi ini karena isu terkait lingkungan menjadi visi pembangunan setiap negara.

“Isu lingkungan menjadi visi pembangunan dari negara seluruh dunia, tidak ada yang tidak memperhatikan isu lingkungan baik perubahan iklim dan pencemaran,” katanya.

Terlebih, persoalan mengenai sampah secara langsung berkaitan dengan beberapa krisis yang terjadi yakni perubahan iklim serta sampah itu sendiri.

Oleh sebab itu, profesi teknik lingkungan menjadi bagian penting dalam mengatasi isu dunia mengingat membangun industrialisasi pengelolaan sampah harus dilakukan secara profesional dan koheren.

“Permasalahan itu tidak bisa hanya dilakukan sambil lalu. Di sini ada knowledge, skill, dan manajemen,” kata Novrizal.

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2024