Medan (ANTARA) - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Medan dr Ery Suhaymi, Sp B, MKed (Surg), FINACS, FICS menyatakan kebersihan dan kekuatan imunitas tubuh dapat mencegah seseorang tertular flu singapura.

"Itulah kenapa imunitas tubuh, higienitas dan sanitasi penting untuk dijaga," ujar Ery di Medan, Sabtu.

Ery melanjutkan, flu singapura rentan menyerang semua orang meski lebih banyak diderita oleh anak-anak.

Namun, dia menyebut potensi tertular lebih besar ketika seseorang baru kembali dari luar negeri.

Baca juga: Dinkes Yogyakarta imbau masyarakat waspadai penularan flu singapura

Baca juga: Dinkes Surabaya imbau masyarakat jalankan PHBS cegah Flu Singapura


"Biasanya seperti itu. Virus dari luar dibawa masuk ke Indonesia," kata Ery.

Pria yang juga mengantongi gelar sarjana dan magister ilmu hukum itu menegaskan bahwa flu singapura dapat disembuhkan.

Untuk itu, Ery meminta mereka yang sudah bergejala untuk segera berobat ke fasilitas medis terdekat. "Silakan mendatangi layanan kesehatan," kata dia.

Di dunia, berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan, flu singapura dikenal dengan istilah penyakit tangan, kaki dan mulut (hand, foot and mouth disease/HFMD) yang disebabkan oleh virus dari genus enterovirus terutama dari spesies coxsackievirus dan human enterovirus 71 (HEV 71).

Penyakit itu dinamakan flu singapura lantaran sempat merebak di Singapura sekitar tahun 2000-an. Flu ini sendiri ditemukan sekitar tahun 1957 di Kanada.

Menurut Kementerian Kesehatan RI, gejala awal dari flu singapura ini adalah demam dengan suhu tubuh berkisar 38-39 derajat celcius yang kadang disertai nyeri perut dan batuk. Gejala seperti flu yang membuat penyakit ini disebut flu singapura.

Kemudian, penderita kerap merasakan nyeri tenggorokan, nyeri mulut dan dapat menumbuhkan lepuh pada bibir menyerupai sariawan. Lepuh juga ada di telapak tangan dan kaki.

HFMD atau flu singapura sering diderita anak-anak berusia di bawah 10 tahun. Namun, para remaja dan dewasa juga tidak luput dari risiko.

Rumah Sakit Pusat Pertamina menyatakan, flu singapura sejatinya tidak memiliki obat khusus karena disebabkan virus. Obat yang diberikan untuk pasien adalah untuk meredakan gejala misalnya demam, nyeri dan peradangan yang dialami pasien.

Adapun pencegahan flu singapura ini bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan, menghindari kontak langsung dengan penderita serta mengatur pola makan dan istirahat.

Di Indonesia, Kementerian Kesehatan menyebut bahwa ada sekitar 6.500 kasus flu singapura dari 1 Januari-8 April 2024 yang tersebar di tiga provinsi yakni Jawa Barat (2.119 kasus), Banten (1.171 kasus) dan Yogyakarta (561 kasus).*

Baca juga: Ahli Kesehatan sebut kondisi tidak boleh dipaksakan usai libur Lebaran

Baca juga: Dokter ingatkan hindari mencium balita ketika kumpul Lebaran


Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024