Per kuartal I 2024, kami mengoperasikan lebih dari 4 ribu tempat tidur dengan tingkat okupansi sebesar 70,6 persen secara keseluruhan.
Jakarta (ANTARA) - Rumah Sakit (RS) Siloam mengawali tahun ini dengan pertumbuhan yang berkelanjutan dan telah melayani lebih dari 1 juta pasien pada kuartal pertama tahun 2024.
 
"Kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas, mendorong inovasi dan memberikan dampak positif bagi masyarakat yang kami layani," kata Presiden Direktur Siloam Benny Haryanto dalam keterangan, di Jakarta, Minggu.
 
Benny menuturkan pihaknya menerapkan teknologi medis terdepan, meningkatkan akurasi diagnostik dan hasil pengobatan, serta berhasil meningkatkan jangkauan dan kompleksitas layanannya dengan berinvestasi dalam pengembangan program klinis.
 
Perseroan melanjutkan strategi ekspansi dengan membuka satu hingga dua rumah sakit per tahun dengan tetap mengoptimalkan kapasitas yang ada.
 
"Per kuartal I 2024, kami mengoperasikan lebih dari 4 ribu tempat tidur dengan tingkat okupansi sebesar 70,6 persen secara keseluruhan," kata Benny.
 
Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa pembayaran gabungan swasta (out of pocket, korporasi dan asuransi) tetap menjadi kontributor utama dari total pendapatan perseroan.
 
Menurut Benny, sebesar 82 persen dari pendapatan Siloam berasal dari pasien swasta, sementara pendapatan BPJS tetap stabil di angka 18 persen pada kuartal I 2024.
 
"Kami terus menavigasi lingkungan kesehatan yang dinamis, dan tetap berdedikasi pada misinya untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik kepada pasien sambil meraih keunggulan operasional dan kesinambungan finansial," ujarnya.
 
Pada tahun 2019, manajemen meninjau kembali daftar rumah sakit yang sedang dikembangkan dan menghapus sejumlah besar rumah sakit sebagai bagian dari strategi baru untuk mengurangi laju ekspansi.
 
Setelah melakukan hal tersebut masih terdapat sejumlah rumah sakit yang menurut manajemen dapat dilanjutkan. Beberapa dari rumah sakit itu (misalnya Rumah Sakit Siloam Paal Dua dan Rumah Sakit Siloam Ambon) telah dibuka dan beroperasi melayani masyarakat.
 
Sebagai bagian dari proses rencana pengembangan strategis lima tahun ke depan, perseroan telah melakukan pengkajian dan memutuskan untuk bersikap hati-hati dan melakukan penyediaan atas jumlah nilai tercatat rumah sakit yang masih ada sebelum tahun 2019. 
 
Peninjauan itu menghasilkan penyesuaian non-tunai satu kali sebesar Rp308 miliar yang mengurangi dasar EBITDA sebesar Rp706 miliar menjadi Rp398 miliar dan dasar keuntungan bersih sebesar Rp334 miliar menjadi Rp25 miliar.
 
"Manajemen telah meletakkan dasar yang kuat untuk pertumbuhan di masa depan," kata Benny pula.
 
Sepanjang kuartal I 2024, RS Siloam mencatat jumlah pendapatan sebesar Rp2,34 triliun, dasar EBITDA (Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization) sebanyak Rp706 miliar, dan dasar keuntungan bersih mencapai Rp334 miliar. Angka itu masing-masing meningkat 14,4 persen, 17,2 persen, dan 29,7 persen dari periode yang sama tahun 2023.
 
Jumlah pasien rawat inap, hari rawat inap, dan rawat jalan pada kuartal I 2024 tercatat sebanyak 82.840 pasien, 260.258 hari, dan 1.051.017 kunjungan. Angka pasien itu masing-masing tumbuh 16,2 persen, 15,5 persen, dan 13,6 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2022.
Baca juga: Mengenal metode "Stroke Ready Hospital" di RS Siloam TB Simatupang
Baca juga: Grup RS Siloam bersama Telkomsel gelar MCU gratis bagi ratusan veteran

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024