Pemulihan ekonomi Sumbar ini dapat dilihat dari daya beli masyarakat yang terjaga serta aktivitas ekonomi yang terus meningkat.
Padang (ANTARA) - Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan Sumatera Barat (Sumbar) mengungkapkan pemulihan ekonomi di Ranah Minang terus membaik pada 2024 di tengah perlambatan ekonomi global.

"Pemulihan ekonomi Sumbar ini dapat dilihat dari daya beli masyarakat yang terjaga serta aktivitas ekonomi yang terus meningkat," kata Kepala Kanwil DPJb Provinsi Sumbar Syukriah, di Padang, Sabtu (27/4).

Bahkan, di tengah ketidakpastian dan melambatnya ekonomi dunia, ekonomi di Sumbar justru tumbuh 4,30 persen pada triwulan IV 2023. Secara kumulatif, jika dibandingkan triwulan I hingga IV 2023 dengan periode yang sama 2022, ekonomi Sumbar tumbuh sebesar 4,62 persen.

"Ekonomi Sumbar pada 2023 tumbuh lebih tinggi dibandingkan 2022," kata Kepala Kanwil DPJb Sumbar itu pula.

Menguatnya ekonomi tersebut didorong pertumbuhan konsumsi rumah tangga sebesar 3,22 persen, dan pertumbuhan investasi fisik atau pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 7,70 persen dengan akumulasi kontribusi sebesar 81,61 persen terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) provinsi ini.

Hal positif lainnya, DPJb melaporkan kinerja APBN Provinsi Sumbar hingga akhir Maret 2024 tetap solid di tengah kondisi ketidakpastian ekonomi global akibat ketegangan geopolitik dunia yang berimbas pada perlambatan ekspor, dan pelemahan nilai tukar rupiah.

"Hingga 31 Maret 2024 total pendapatan negara yang dipungut di Sumbar sebesar Rp1,70 triliun. Sementara total belanja negara mencapai Rp7,49 triliun. Artinya, menghasilkan defisit regional sebesar Rp5,79 triliun," ujarnya lagi.

Ia menyebutkan pendapatan negara yang terealisasi di wilayah Sumbar per 31 Maret 2024 mencapai Rp1,70 triliun, atau setara 19,30 persen dari target APBN 2024. Angka itu menunjukkan pertumbuhan sebesar 0,90 persen dibandingkan capaian periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp1,68 triliun.

Kemudian, secara nominal, realisasi komponen pendapatan negara yang bersumber dari penerimaan perpajakan mencapai Rp1,27 triliun. penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Rp424,35 miliar. Realisasi penerimaan pajak bersumber dari pajak serta kepabeanan dan cukai.

Terakhir, capaian realisasi pajak dalam negeri tercatat Rp1,19 triliun atau mencapai 18,49 persen dari target APBN 2024 dan tumbuh 13,01 persen. Kenaikan ini dipengaruhi aktivitas ekonomi yang terus membaik serta kenaikan angsuran pajak penghasilan badan, serta pemberlakuan tarif efektif Pasal 21 sejak 1 Januari 2024.
Baca juga: BI sebut pertumbuhan ekonomi sektor jasa keuangan di Sumbar tinggi
Baca juga: BI perkirakan pertumbuhan ekonomi Sumbar 5,31 persen pada 2024

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024