Beijing (ANTARA) - Gerakan yang tengah dijalankan China untuk memajukan pembangunan berkualitas tinggi akan menciptakan peluang-peluang baru bagi perusahaan-perusahaan, menurut para pelaku industri yang berpartisipasi dalam episode keempat "China Economic Roundtable", sebuah platform diskusi lintas media yang diselenggarakan oleh Kantor Berita Xinhua.

"Kami memulai dari nol seperti banyak perusahaan kecil China lainnya, tetapi setelah mencapai skala tertentu, kami harus melakukan transformasi besar-besaran demi memperpanjang momentum pertumbuhan," ujar You Hongtao, chairman Chongqing Pharscin Pharmaceutical Co., Ltd.

Saat ini, perusahaan tersebut terdaftar di saham A-share dan memiliki nilai pasar sebesar lebih dari 5 miliar yuan (1 yuan = Rp2.236) atau sekitar 703,75 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp16.208).

"Kami diuntungkan oleh kebijakan-kebijakan pendukung China yang memacu inovasi," kata You.

China menduduki peringkat ke-12 dalam Indeks Inovasi Global 2023, dan menjadi negara dengan jumlah klaster inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) terbesar di dunia untuk pertama kalinya, menurut Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia (World Intellectual Property Organization/WIPO).
 
Untuk memanfaatkan momentum inovasi China, industri tradisional maupun industri berteknologi tinggi terus mengambil langkah-langkah besar. "Industri tradisional tidak mewakili industri kelas bawah dan kekuatan produktif terbelakang," kata Dai Guanwen, kepala departemen pengembangan di pusat teknis HBIS Group Shisteel, sebuah perusahaan yang memproduksi batang baja, melalui video yang ditayangkan dalam episode diskusi meja bundar itu.

"Kunci dari kekuatan produktif berkualitas baru terletak pada transformasi dan penyempurnaan industri yang mendalam," tegas Dai.

Perusahaan ini juga telah menggunakan sumber energi bersih untuk meminimalkan emisi karbon.

Video lain yang menampilkan bengkel kerja produksi TCL China Star Optoelectronics Technology (TCL CSOT) menunjukkan lini produksi otomatis dan pintar yang ditempatkan di sebuah area yang luasnya setara dengan 12 lapangan sepak bola.

"Lini produksi ini mampu menjalankan aktivitas produksi yang sepenuhnya otomatis sepanjang waktu. Kami bahkan dapat mematikan semua lampu, dan lini produksi ini masih akan melakukan aktivitas produksi dalam kondisi gelap," kata Zhang Feng, wakil presiden senior TCL CSOT, melalui video.

Pada langkah berikutnya, Zhang mengatakan bahwa perusahaannya berencana untuk sepenuhnya memanfaatkan keuntungan dari manufaktur ramah lingkungan dan digital sembari terus memperkuat mata rantai yang lemah dalam rantai industrinya.

China mengakui adanya kebutuhan mendesak bagi perusahaan-perusahaan untuk mencapai terobosan dalam inovasi IPTEK dan telah menyusun skema untuk mempercepat prosesnya.

. "Selama kita terus bergerak di jalur inovasi, saya yakin produk buatan China akan memiliki tingkat kehadiran yang lebih tinggi di pasar luar negeri," kata You.

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2024