Palembang (ANTARA) -
Pergelaran tarian selama delapan jam non stop digelar di Kota Palembang, Sumatera Selatan, dalam rangka memperingati hari tari sedunia 2024.
 
Pergelaran yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan di Palembang, Senin, tersebut dengan tajuk kemilau budaya Palembang, Sumatera Selatan melestarikan budaya bangsa Indonesia dalam wadah dan bingkai kesatuan universal.
 
Berbagai jenis tarian ditampilkan oleh para insan penari dari berbagai daerah di Sumatera Selatan lengkap dengan memakai pakaian adat daerah.
 
"Sangat bangga dengan kegiatan ini, karena saya sangat mencintai tarian dan ini momentum untuk memperkenalkan tarian daerah kami ke mata dunia bahwa Sumatera Selatan banyak sekali kekayaan di bidang seni tari," kata Intas seorang pelatih sanggar seni asal Tanjung Batu, Sumsel.

Baca juga: Boyolali gelar seni tari di tiga titik peringati Hari Tari Sedunia

Baca juga: Menteri PPPA rayakan Hari Tari Sedunia bersama seribuan penari Bali
 
Sementara itu warga membludak menyaksikan penampilan tarian yang ditampilkan oleh para penari sejak pagi hingga sore hari.
 
Kebanyakan dari semua yang hadir mulai dari anak-anak hingga para senior warga yang sudah paruh baya.
 
Menurut Kiki seorang mahasiswi seni asal Palembang sengaja hadir untuk menyaksikan penampilan para penari tersebut, Provinsi Sumatera Selatan merupakan daerah yang sangat kaya dengan berbagai bidang seni.
 
Menari delapan jam non stop di Palembang peringati hari tari sedunia, Senin (29/4/2024). (ANTARA/ M IMAM PRAMANA)


Tarian sejak zaman Kerajaan Sriwijaya, Kesultanan Palembang, hingga tarian kontemporer banyak sekali jenisnya dimiliki oleh Sumatera Selatan," katanya.
 
Ia merasa sangat bangga atas kegiatan yang digelar sehingga banyak generasi yang menyaksikan dan akan menimbulkan kecintaan terhadap para generasi.*

Baca juga: Daop Madiun libatkan 60 penari guna peringati Hari Tari Sedunia

Baca juga: Pemkot Denpasar libatkan 2.145 penari pada "Naluriku Menari"

Pewarta: M. Imam Pramana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024