Beijing (ANTARA) - Pemerintah kota Beijing pada Minggu (28/4) merilis sebuah rencana aksi untuk memfasilitasi pembaruan peralatan dan mendorong tukar tambah (trade-in) barang-barang konsumsi.

Rencana tersebut terdiri dari 23 langkah spesifik, yang mencakup peningkatan sistem angkutan kereta api, pemanas, dan gas alam, serta kemajuan peralatan pendidikan dan medis.

Rencana ini juga mencakup inisiatif untuk transformasi hijau dan komputasi cerdas di pusat-pusat data, serta dukungan untuk penggantian kendaraan tua.

Para pejabat pemerintah memuji inisiatif ini karena menghadirkan peluang pasar yang signifikan.

"Setelah reformasi dan keterbukaan selama lebih dari 40 tahun, Beijing mengumpulkan banyak mesin dan peralatan, memasuki periode puncaknya untuk pembaruan dan penggantian aset yang sudah ada lebih dulu dibandingkan negara lain," jelas Lai Xianyu, wakil direktur Komisi Pembangunan dan Reformasi Kota Beijing.

Menurut Lai Xianyu, Beijing juga memiliki banyak persediaan barang konsumsi yang tahan lama.

Berdasarkan perkiraan yang diberikan oleh Lai, penduduk Beijing pada 2023 memiliki lebih dari 50 juta peralatan rumah tangga dan sekitar 7,6 juta kendaraan bermotor, yang mengindikasikan permintaan pembaruan dan penggantian yang signifikan.

Beijing akan memperkenalkan berbagai insentif untuk mendukung rencana aksi tersebut.

Wakil Direktur Biro Perdagangan Kota Beijing Zhao Weidong menyoroti rencana pemerintah untuk mempromosikan peralatan pintar untuk rumah tangga dan perabot rumah tangga modern, dengan fokus pada 26 jenis produk yang ramah lingkungan dan inovatif.

Konsumen yang membeli barang-barang baru dapat memanfaatkan subsidi yang setara dengan 10 persen dari harga produk baru, dengan plafon subsidi sebesar 1.000 yuan (1 yuan = Rp2.238) per produk, kata Zhao. 
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Citro Atmoko
Copyright © ANTARA 2024