Beirut (ANTARA News) - Lebanon menentang penempatan pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di sepanjang perbatasannya dengan Suriah, kata Menteri Penerangan Lebanon, Ghazi Aridi, kepada kantor berita AFP. "Hanya militer Lebanon bertanggung jawab mengawasi perbatasan dengan Suriah, dan tidak mungkin Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) ditempatkan," katanya. Ia menimpali, "Ini adalah gagasan yang diajukan oleh Israel dan AS, namun Lebanon tidak menerima perintah dari siapa pun, baik AS maupun Israel, Suriah ataupun Iran." Selain itu, ia menegaskan, "Pemerintah Lebanon hanya meminta bantuan teknis untuk mengatasi perbatasan dengan Suriah, dan Jerman juga menawarkan bantuan." Presiden Suriah Bashar al-Assad telah mengungkapkan penentangan kuat atas penempatan pasukan PBB untuk menegakkan embargo di sepanjang perbatasan dengan Lebanon. Pihak Damaskus juga mengancam menutup perbatasannya dengan Lebanon, jika pasukan penjaga perdamaian PBB ditempatkan di sana berdasarkan sebuah resolusi PBB yang mengarah pada penghentian permusuhan 14 Agustus 2006 antara Israel dan Hizbullah setelah konflik 34 hari, pasca-agresi militer Israel ke Lebanon. Resolusi PBB 1701 menetapkan penempatan 15.000 prajurit untuk memperkuat pasukan penjaga perdamaian PBB yang bertugas mengawasi gencatan senjata yang rapuh antara Israel dan Hizbullah, kelompok pejuang Syiah Lebanion yang didukung oleh Suriah dan Iran. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006