Jakarta (ANTARA News) - Panitia pagelaran World Royal Heritage mendorong beberapa wartawan yang berusaha meliput upacara pembukaan acara tersebut di Ruang Flores, Hotel Borobudur, Jakarta Pusat pukul 11.30 WIB.

Wartawan yang sudah menunggu sejak pagi kesal karena dilarang meliput oleh panitia dan didorong ke luar ruangan dengan kasar.

"Kita sakit hati karena sudah menunggu dan didorong dengan kasar," kata Bayu, jurnalis senior dari El Shinta mewakili para wartawan.

Sementara salah seorang LO senior, Rahmat, mengatakan sebenarnya sudah ada ijin dari ketua panitia bagi wartawan untuk meliput.

"Sekitar pukul 10.25 WIB tadi sudah ada perintah dari Bu Naniek Widayati agar wartawan diperbolehkan meliput. Tapi ya itu, koordinasi dengan yang di bawah kurang jalan," kata Rahmat.

Beberapa saat setelah "pengusiran" wartawan, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Arie Budiman menemui wartawan dan meminta maaf.

"Kami meminta maaf atas kesalahpahaman, mari kita masuk lagi, ini pembukaan sudah dimulai," kata Arie.

World Royal Heritage adalah pagelaran budaya keraton sedunia yang diselenggarakan  Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Pemprov DKI Jakarta, dan beranggaran Rp20 miliar.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013