Beberapa proyek seperti PLTP Muara Laboh, PLTA Kayan, PLTS Legok Nangka, dan pensiun dini PLTU Batubara Cirebon 1, saat ini sedang dalam tahap investasi dan eksekusi.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyampaikan tiga langkah pengembangan kerja sama bilateral dengan negara-negara Teluk dan ekspansi ke kawasan regional yang lebih luas.

Menurut keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa, tiga langkah itu disampaikan Arifin Tasrif  dalam Forum Joint Regional Strategy Dialogue ASEAN - Gulf Cooperation Council di Riyadh, Arab Saudi, pada Minggu (28/4).

Menurutnya, penting untuk mengidentifikasi proyek-proyek yang siap dan tersedia untuk investasi, yang cocok untuk berkolaborasi dengan negara-negara Teluk.

"Beberapa proyek seperti PLTP Muara Laboh, PLTA Kayan, PLTS Legok Nangka, dan pensiun dini PLTU Batubara Cirebon 1, saat ini sedang dalam tahap investasi dan eksekusi," ujar Arifin.

Baca juga: Menteri ESDM: Smelter Freeport siap beroperasi Juni 2024

Arifin menyampaikan, bagi Indonesia, proyek-proyek tersebut mencakup energi panas bumi, energi air, bioenergi, angin dan surya.

Daftar proyek ini juga mencakup pengembangan dan perluasan transmisi dan distribusi 5 (lima) sistem jaringan listrik utama di Indonesia.

Arifin menjelaskan, langkah kedua adalah harus ada diskusi yang konsisten dan intensif antarkawasan. Hal ini tidak hanya pada level pemerintah, namun juga pada level teknis dan operasional yang melibatkan sektor swasta, lembaga keuangan, penyedia dan pengembang teknologi, dan/atau bahkan akademisi.

"Dialog ini dapat mengidentifikasi sektor kolaborasi yang lebih luas dan inovatif, serta menyelesaikan perbedaan dan hambatan dalam pengembangan dan implementasi proyek," kata Arifin.

Baca juga: RI jajaki kerja sama dengan EU Commissioner soal transisi energi

Langkah selanjutnya, kedua kawasan perlu mendorong dan memfasilitasi keterlibatan sektor swasta di untuk meningkatkan investasi, transfer pengetahuan dan teknologi, dan menumbuhkan inovasi.

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024