Jakarta (ANTARA) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif mendorong PT PLN (Persero) untuk mempercepat program dedieselisasi, atau mengurangi pembangkit listrik tenaga diesel, dalam rangka menurunkan emisi karbon.

“Sekarang kami dorong terus,” ujar Arifin Tasrif di Jakarta, Jumat.

Arifin berharap agar janji PLN terkait kapasitas pembangkit diesel milik PLN sebesar 1,6 GW mampu kurang konsumsi solarnya sebesar 1,2 miliar liter per tahun dapat segera direalisasikan melalui strategi dedieselisasi.

“Kami kasih gas untuk listrik agar tidak mahal,” ujar Arifin.

Baca juga: Menteri ESDM: Harga BBM nonsubsidi tak naik hingga Juni

PT PLN (Persero), dalam gelaran Conference of the Parties ke-28 (COP28) di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), mengatakan melalui strategi dedieselisasi, kapasitas pembangkit diesel milik PLN sebesar 1,6 GW mampu dikurangi konsumsi solarnya sebesar 1,2 miliar liter per tahun.

“Dan kami bisa menghemat Rp8,4 triliun per tahun,” ujar Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam forum tersebut.

Terbaru, pada awal 2024, PLN melalui Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat (UIP KLB) membangun 191 tower saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 150 kilovolt (kV) Sandai-Incomer (Ketapang-Sukadana) dan memberikan tegangan listrik atau energize pada gardu induk (GI) dengan kapasitas 30 megavolt ampere (MVA) di Desa Muara Jekak, Kecamatan Sandai, Kabupaten Ketapang, Kalbar.

Baca juga: Menteri ESDM: Smelter Freeport siap beroperasi Juni 2024

Proyek tersebut mendukung program dedieselisasi yang dicanangkan oleh pemerintah, yaitu menonaktifkan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Aggreko Tayap berkapasitas 7,8 megawatt (MW) dan juga sekaligus menjadi salah satu upaya dalam mencapai net zero emission (NZE) pada 2060.

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024